Asumsi 5.45

Share this post
Pemerintah Bakal Bantu Mahasiswa Bayar Kuliah
545byasumsi.substack.com

Pemerintah Bakal Bantu Mahasiswa Bayar Kuliah

Asumsi
Aug 5, 2021
Share this post
Pemerintah Bakal Bantu Mahasiswa Bayar Kuliah
545byasumsi.substack.com

Siapkan anggaran Rp745 miliar

KILAS BALIK

Depok Trending Gara-gara Video Perempuan Ribut
Depok lagi-lagi jadi bahan perbincangan warganet gara-gara video viral di Twitter yang memperlihatkan sekelompok perempuan yang sedang berkelahi satu sama lain di tanah lapang yang disebut berlokasi di Cipayung, Depok. 

Saham SM Entertainment Jadi Rebutan
Saham agensi SM Entertainment tengah menjadi rebutan tiga perusahaan besar asal Korea Selatan, yakni HYBE, CJ dan Kakao Entertainment. Hal ini menyusul mencuatnya kabar Lee Soo Man selaku pendirinya yang berniat melepaskan seluruh saham yang dipegangnya dari agensi grup musik Super Junior dan Girls' Generation ini.

Kepala Kim Jong Un Diperban
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un kembali mencuri perhatian publik menyusul munculnya video yang memperlihatkan bagian belakang kepalanya yang diplester. Video ini menjadi sorotan karena disinyalir sebagai tanda kondisi kesehatan Kim saat ini.
 

NASIONAL

Menkeu Siapkan Anggaran Buat Bantu Mahasiswa Bayar Kuliah

Foto: Humas Setkab

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan rencana pemerintah untuk memberikan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa untuk semester ganjil tahun ajaran 2021-2022.

Bidik 300 Ribu Lebih Mahasiswa
Menkeu bilang program ini menyasar 310.508 mahasiswa dengan besaran bantuan Rp2,4 juta per mahasiswa untuk satu semester. Ia menyebut pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp700 miliar lebih buat program ini.

"Untuk bantuan uang kuliah tunggal, kebutuhan anggarannya Rp 745,2 miliar. Targetnya adalah 74% mahasiswa aktif dari 419.605 mahasiswa yang tidak atau belum menerima KIP (Kartu Indonesia Pintar) melalui rekening perguruan tinggi," katanya melalui keterangan pers virtual di Kanal YouTube Kemendikbud RI, Rabu (4/8/21).

Ia mengharapkan, lewat bantuan ini, mahasiswa yang keluarganya terdampak pandemi COVID-19 tak perlu khawatir dikeluarkan kampusnya karena tidak sanggup membayar uang kuliah. "Dengan bantuan ini, para mahasiswa terutama yang berasal dari kelompok yang orang tuanya mendapat tekanan ekonomi, mereka tidak sampai drop out hanya karena tidak bisa membayar uang kuliah pada semester ini,” jelasnya.

Gimana cara dapat bantuannya?
Sri Mulyani mengatakan bagi mahasiswa yang memerlukan bantuan UKT cukup mendaftarkan diri ke pimpinan perguruan tinggi. Selepas itu, pimpinan perguruan tinggi dipersilakan untuk mengajukan penerima bantuan ke ke Kemendikbudristek.

"Kita akan terus bersama degan Pak Menag dan Pak Mendikbudristek untuk terus mendukung agar para siswa dan pengajar tidak terdampak terlalu besar," tegasnya.
 

*Ray

OLIMPIADE

Cerita Jurnalis Tunanetra Menikmati Olimpiade

Foto: Indonesiana Tempo

Bagi penonton umum, pertempuran partai final ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020 mungkin hanyalah sekedar perpindahan kok sambil sesekali dibumbui gerak-gerik ekspresif pemain di tengah ketegangan pertandingan. Namun, bagaimana dengan penonton tunanetra selama menikmati pertandingan yang dimenangkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu ini?

Indah didengar
Jurnalis difabel netra Cheta Nilawaty (39) menyebut aksi laga yang berujung pada peraihan satu-satunya medali emas kontingen Indonesia di Tokyo tersebut adalah sesuatu yang “indah didengar". Derap kaki, deru napas atlet, dan intensitas suara kok yang beradu dengan raket menjadi tumpuan Cheta dalam menikmati jalan pertandingan.

Cheta, yang mengelola kanal difabel untuk Tempo, berbagi cerita soal sensasi yang dirasakan melalui sebuah kicauan di halaman Twitter pribadi miliknya. Kicauan ini disukai oleh 13.000 akun, dicuit ulang 1.800 kali dan dikomentari oleh 121 akun dalam 24 jam sejak terbit. Beberapa pesan balasan menyamai tingkat antusiasme Cheta, tapi ada juga yang terusik. Padahal, tak ubahnya penonton masa lampau sebelum era televisi yang “menyaksikan” pertandingan lewat laporan komentator olahraga di radio, para tunanetra juga mengandalkan telinga mereka saat menikmati pertandingan.

Seperti kung fu
Cheta mengatakan dirinya mengakses pertandingan tersebut lewat YouTube. Pertandingan itu dikomentari dalam bahasa Mandarin. Cheta tidak mengerti Mandarin, tetapi kualitas suara yang mumpuni mampu menghadirkan pertandingan tersebut ke alam pikiran Cheta.

"Saya sudah enggak dengar komentatornya karena bahasa Mandarin kan. Tapi saya dengar kok, langkah kaki para atlet, suara tepakan raket pada kok, nafasnya atlet seperti apa. Itu saya dengar. Apalagi saya sebelumnya atlet (Cheta pernah berkiprah sebagai Taekwondoin) jadi saya tahu ini sedang rally panjang," kata Cheta kepada Asumsi.co, Rabu (4/8/21).

Ia menambahkan, terkadang selama pertandingan dirinya mendengar di pertandingan itu ada arahan dari pelatih atlet yang sedang berlaga. "Enggak tahu betul atau bukan, tapi suaranya agak medok, bilang, 'geser dikit, geser dikit'. Itu saya tertawa. Setiap ditepok, wut, wut, wut, makanya saya bilang seperti kung fu," ucapnya.

Berbagi cerita lewat Twitter
Di utasan yang sama, Cheta juga membalas banyak pertanyaan terkait bagaimana ia menggunakan Twitter untuk berbagi cerita soal keseruannya menyaksikan pertandingan badminton ini. Ia mengajak warganet untuk melihat lagi fitur-fitur yang tersedia di gawai pintar milik masing-masing.

Stigma yang masih kuat terhadap penyandang disabilitas kerap menempatkan aktor disabilitas sebagai advokasi bagi komunitasnya setiap saat. Menurut Cheta, dalam perspektif umum, banyak orang menilai penyandang disabilitas tidak mampu melakukan pekerjaan yang dilakukan orang pada umumnya. Padahal, kalau diberikan akses, para penyandang disabilitas adalah juga manusia yang berdaya. 

Oleh sebab itu, mengutip Pramoedya Ananta Toer, Cheta menyebut dalam menyikapi penyandang disabilitas orang harus adil sejak dalam pikiran. "Kalau sudah adil sejak dalam pikiran, disabilitas hanya keanekaragaman biologis. Sementara kapasitas otak sama. Kami bisa berdaya," ucapnya.


*Irfan Muhammad

BUDAYA POP

Perkenalkan! Inilah Barbie Pencipta Vaksin AstraZeneca 

Foto: Mattel

Sosok ilmuwan di balik terciptanya vaksin AstraZeneca,Prof Dame Sarah Gilbert terpilih menjadi salah satu figur yang dibuatkan boneka Barbie. Hal ini sebagai bentuk penghormatan atas jasanya bagi bidang sains yang menginspirasi banyak anak perempuan.

Tak menyangka
Melansir Reuters, profesor berusia 59 tahun ini tak menyangka bisa menjadi figur yang dibuatkan karakter boneka yang diproduksi oleh perusahan mainan Mattel ini. Namun dirinya tetap mengaku senang dengan kehadiran wujudnya dalam bentuk Barbie. 

Seperti apa bentuk Barbie Gilbert?
Penampilan Barbie yang mengambil rupa Gilbert, tampak mengenakan blazer dan celana biru tua yang dipadukan dengan blus putih. Dirinya berharap kemunculan Babrbie versi dirinya bisa memotivasi anak-anak perempuan di seluruh dunia untuk terus menggapai cita-citanya dan berkontribusi bagi dunia sains. 

"Ini adalah konsep yang sangat aneh, memiliki boneka Barbie yang dibuat dalam rupa saya. Saya berharap anak-anak yang melihat Barbie saya menyadari betapa wajarnya karir dalam sains," tuturnya.


*Ray

Surat Terbuka Pesepakbola Indonesia Kepada Presiden RI

Surat 5.45

Terimakasih Asumsi untuk berita segar tiap harinya.
*Darto

Sebuah terobosan yang keren dari Asumsi, berita yang informatif dan edukatif sekali. Saya jadi punya teman ngopi setiap pagi. sukses selalu asumsi!
*Pranaja

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Iklan Baris

Pangkalan Sastra. Sedia buku sastra dan sejarah original!

d.ear.th Menjual berbagai produk untuk membantu bumi dalam melakukan visi penyelamatan dan pengurangan sampah #zerowaste

Share this post
Pemerintah Bakal Bantu Mahasiswa Bayar Kuliah
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing