PPKM Level 4 Diperpanjang Sampai Agustus
Dilaksanakan dengan sejumlah penyesuaian

KILAS BALIK
Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 Trending
Antusiasme warganet menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 membuat kata kunci "Opening Ceremony" menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter Indonesia bahkan dunia. Kata kunci yang berisi cuitan-cuitan warganet yang membagikan kesan menyaksikan upacara pembukaan ajang olahraga dunia empat tahunan ini pun sempat menempati puncak topik terpopuler karena dikicaukan sebanyak 127 ribu kali.
Warganet Ramai Bagikan Foto Masa Kecil
Warganet di Twitter mendadak ramai membagikan foto masa kecil mereka. Bukan lagi ada kampanye atau gerakan apa-apa, kok. Ternyata ini merupakan cara mereka buat menyampaikan ucapan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Lagu Baru BTS Juara Music Bank
Grup musik Korea Selatan Bangtan Sonyeondan (BTS) meraih posisi juara dalam daftar 50 lagu terbaik di Music Bank K-Chart, Jumat (23/7/11) pekan ini lewat Pernission to Dance. ARMY, para penggemar mereka pun menyampaikan ucapan selamat lewat CONGRATULATIONS BTS di Twitter.
NASIONAL
Nadiem Siapkan Anggaran Rp17,42 T untuk Laptop Merah Putih

Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenko Maritim dan Investasi
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengungkapkan rencana pemerintah untuk menciptakan Laptop Merah Putih bekerja sama dengan produsen laptop dalam negeri, salah satunya PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (Zyrex).
Penunjang program Digitalisasi Sekolah
Nadiem bilang pengadaan laptop buatan dalam negeri ini dibutuhkan untuk menunjang program Digitalisasi Sekolah yang digagas kementeriannya. Total anggarannya mencapai Rp17,42 triliun dan direncanakan bakal berjalan hingga tahun 2024.
Bukan cuma laptop, mantan bos Gojek ini mengungkapkan anggaran sebesar itu juga akan digunakan buat membeli alat-alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lainnya seperti access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif, hingga internet router.
"Sampai 2024 ini kita ada program untuk digitalisasi sekolah. Peralatan TIK yang dibeli dan dikirim ke berbagai sekolah di Indonesia ini adalah produk dalam negeri," jelasnya seperti disampaikan lewat tayangan di kanal YouTube Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI.
Dikirimkan ke murid PAUD hingga SMA
Nadiem menerangkan, pada program Digitalisasi Sekolah tahun ini kementeriannya mengirimkan 190.000 laptop yang diklaimnya memiliki komponen dalam negeri ke 12.000 sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga jenjang sekolah dasar dan menengah atas.
Total anggaran yang dibelanjakan untuk realisasi program ini, kata dia mencapai Rp1,3 triliun. Adapun saat ini, lanjut dia Kemendikbudristek telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,4 triliun sebagai dana alokasi khusus pendidikan digital tahun 2021 di tingkat provinsi dan daerah untuk 240 ribu laptop.
Ke depan, ia memastikan akan terus menggunakan produk elektronik berbasis komponen dalam negeri sebagai prioritas untuk pelaksanaan program tersebut. "Seratus persen dari anggaran tersebut dibelanjakan untuk laptop PDN dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri," ucap suami dari Franka Franklin Makarim ini.
Libatkan perguruan tinggi
Selain bekerja sama dengan Zyrex, pemerintah saat ini sudah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk memproduksi laptop buatan negeri sendiri. Beberapa perguruan tinggi yang juga terlibat dalam pengembangan produk ini antara lain konsorisum ITB (Institut Teknologi Bandung), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bekerja sama dengan Industri teknologi dalam negeri.
Dari kerja sama ini, lanjut dia perguruan-perguruan tinggi negeri ini membentuk konsorsium dalam rangka memproduksi Laptop Merah Putih. Ia mengaku bangga dengan hal ini. Pasalnya selain membangkitkan produsen PDN, bisa bikin pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk praktik langsung melalukan perakitan serta membina potensi mereka di bidang layanan teknologi.
*Ray
POLITIK
Anggaran Laptop Merah Putih Disarankan Dipakai Buat Maksimalisasi PJJ

Foto: Unsplash
Kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan produsen laptop dalam negeri, PT. Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (Zyrex) mengundang tanya publik soal alasannya memilih perusahaan ini untuk membuat Laptop Merah Putih. Tepat enggak sih, pemerintah menganggarkan biaya mencapai Rp17,42 triliun untuk pembuatan laptop buatan negeri buat program Digitalisasi Sekolah?
Teken kerja sama sejak Mei 2021
Kerja sama ini sebenarnya sudah terungkap sejak bulan Mei lalu saat Zyrex menandatangani perjanjian untuk memproduksi laptop di Indonesia pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Tempo melaporkan, pada tanggal 24 Mei 2021 Zyrex bersama Pegatron Corporation menandatangani perjanjian kerja sama tersebut.
Pegatron merupakan salah satu perusahaan design and manufacturing service (DMS) terbesar di dunia yang bergerak di bidang teknologi desain dan manufaktur seperti perancangan Komputasi PC, komputasi kecerdasaan buatan, komunikasi 5G, elektronik konsumen, hingga perangkat otomotif.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengungkapkan kepada Presiden Joko Widodo kalau Zyrex dipilih karena memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program Digitalisasi Sekolah dan mendukung potensi barang produksi dalam negeri (PDN). Saat ini, Zyrex telah terdaftar di e-Katalog Lembaga Pengadaan Publik Nasional Indonesia (LKPP) sebagai Prinsipal lokal untuk memasok komputer pribadi, laptop, dan produk teknologi lainnya.
Dipilih lewat proses lelang
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, pemilihan Zyrex hingga bisa bekerja sama dalam pembuatan Laptop Merah Putih berdasarkan proses lelang terbuka.
"Jadi, ini memang lewat proses lelang terbuka yang kami dengar memang langsung dipilihnya Zyrex dan mungkin karena selama ini kita tahu hardware-nya banyak dari pengembangan berbagai kampus di Indonesia juga seperti Universitas Gadjah Mada, ITS, dan ITB. Makanya, mereka juga dilibatkan untuk kerja sama memproduksi laptop buatan dalam negeri ini. Kami rasa sepanjang transparan dan tidak ada main mata di belakang, enggak masalah perusahaan yang ditunjuknya siapa," jelas Satriwan kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Jumat (23/7/21).
Ia menegaskan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mesti mengawasi proses kerja samanya karena nilai proyeknya yang besar mencapai Rp17,42 triliun. Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek juga harus ikut memantau supaya jangan sampai ada masalah di belakangnya.
Anggaran lebih efektif untuk maksimalisasi PJJ
Satriwan menilai pemberian Laptop Merah Putih untuk diberikan ke berbagai sekolah, berpotensi sia-sia karena masih banyak daerah yang belum memiliki infrastruktur dasar untuk pembelajaran digital.
Menurutnya, anggaran yang besar ini daripada seluruhnya digunakan untuk memproduksi Laptop Merah Putih, sebaiknya dibagi untuk program maksimalisasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang masih menyebabkan pelajar mengalami learning loss alias ketertinggalan pembelajaran. Upaya merancang PJJ efektif ini, kata dia antara lain memperluas akses internet, pelatihan guru dengan peningkatan kemampuan digital, serta memberikan laptop hanya untuk yang benar-benar membutuhkan dan tepat sasaran.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Lisman Manurung menilai pemerintah saat ini tidak perlu memaksakan memproduksi laptop dalam negeri untuk diberikan ke sekolah-sekolah. Demi hemat anggaran, sebaiknya tetap bisa membeli laptop impor yang mungkin harganya lebih murah.
"Toh kalau pun bisa bikin beberapa komponennya di dalam negeri, jeroan lainnya di produk laptop yang katanya dalam negeri juga masih pakai buatan luar negeri. Jadi, sekalian saja laptop buatan Cina juga yang diberikan ke sekolah-sekolah," ujarnya.
*Ray
TEKNOLOGI
Pemerintah Gandeng Produsen Lokal Bikin Laptop Merah Putih

Foto: Zyrex
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan rencana kerja sama dengan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (Zyrex) untuk membuat Laptop Merah Putih. Apa sih keunggulannya?
Bersaing Harga dengan Laptop Impor
Pengamat gawai dan teknologi dari Komunitas Gadtorade, Lucky Sebastian, mengatakan laptop Zyrex merupakan pemain lama produsen gawai lokal. Dia bilang, Zyrex sudah memulai bisnisnya sejak tahun 1996, dan memiliki banyak penggemarnya. Bahkan, produk ini banyak diburu masyarakat sebelum kedatangan berbagai laptop impor.
"Kualitasnya lumayan bagus memang. Enggak lelet kinerjanya. Dia ini pemain lokal yang sudah lama. Penggemarnya banyak, terutama di saat laptop impor murah belum masuk indonesia. Sekarang laptop murah dari luar negeri ini semakin banyak jadi mungkin terpinggirkan," jelas Lucky.
Di masa kejayaannya, kata dia Zyrex bersaing ketat dengan Axioo sebagai merek laptop lokal. Bahkan, keduanya pernah membuat produk gawai seperti ponsel dan tablet hingga akhirnya sama-sama menyerah dan lebih fokus ke lini laptop. Dari segi harga, saat ini laptop Zyrex yang dijual di pasaran mulai dari Rp3 juta. Harganya tentu bersaing dengan produk-produk asing, khususnya laptop buatan Tiongkok.
Terus komponennya masih impor enggak?
Kata Lucky, chipset serta komponen lain yang ada di dalam Zyrex sejauh ini dominan masih impor. Ada yang dari Tiongkok atau Jepang, bahkan Amerika Serikat. Laptop Zyrex ikebanyakan pakai chipset Qualcomm buatan Amerika.
Dia mengkritisi rencana pemerintah untuk mengembangkan chipset sendiri di Laptop Merah Putih. Hal itu dilakukan demi memaksimalkan Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta mengurangi ketergantungan laptop impor.
Menurutnya, rencana itu bagus. Namun, dengan rencana anggaran misalnya sekitar Rp17,42 triliun, sudah termasuk di dalamnya, tentu tidak cukup untuk membangun industri laptop yang menekankan pada pembuatan chipset buatan negeri sendiri.
Anak sekolah segmen primer Zyrex
Soal rencana pemerintah yang mau menggunakan laptop Zyrex untuk digunakan pelajar-pelajar di sekolah, Lucky mengaku tak heran. Sebab, selama ini laptop tersebut memang menjadikan sekolah-sekolah sebagai segmen primernya.
"Sekarang memang Zyrex itu enggak direct dijual ke masyarakat kayak di toko elektronik, misalnya. Mereka lebih banyak untuk kerja sama untuk pengadaan dengan sekolah-sekolah seperti STM, SD, SMP, dan SMA sama perkantoran di Pemda. Jadi, komersilnya lebih per project supaya pasarnya lebih segmented dan keuntungannya lebih jelas," katanya.
*Ray

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia
Surat 5.45
Terima kasih telah mengisi hari-hari :) Semangat terus semua kru asumsi!
*Ytp
Emang 5:45 selalu jadi andalan.
*Dhidan
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Iklan Baris
GCK CONSULTING. URUS ADMINISTRASI PERPAJAKAN USAHAMU DISINI. HIDUPLAH DENGAN DAMAI!
Bekerza.com. Jasa pembuatan website bisnis/umkm. Onlinekan bisnis kamu dengan kemasan website cantik dan modern yang sesuai brandingmu. Pstt Harga terjangkau. Cek Info dan portfolio di bekerza.com.