Selamat Datang Juli, Siap-siap PPKM Darurat Nih?

Jangan bosan di rumah aja ya!

KILAS BALIK

Formasi CPNS Buat Lulusan S1
Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 sudah dibuka mulai Rabu (30/6/21). Beragam formasi CPNS buat lulusan S1 juga sudah diumumkan. Buat kamu yang tertarik daftar langsung kepoin situs SSCASN Badan Kepegawaian Negara (BKN) yuk!

"Welcome to Indonesia" Trending
"Welcome to Indonesia" ramai menjadi perbincangan di Twitter. Isinya, cuitan-cuitan warganet yang menyindir budaya, kebiasaan warga Indonesia, hingga soal Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B Pandjaitan yang ditujuk sebagai koordinator Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, terutama untuk Wilayah Jawa-Bali.

Habis "The King of Lip Service", Terbitlah "The King of Ngibul"
Masih hangat perbincangan publik soal meme The King of Lip Service yang menyindir ketidakselarasan antara ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kebijakan di lapangan, yang diekspresikan lewat unggahan media sosial Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (UI), kini di Twitter muncul tagar #TheKingOfNgibul yang juga berisi sindiran-sindiran dari warganet buat Kepala Negara.
 

NASIONAL

Jokowi Tegaskan Perlunya Pemberlakuan PPKM Darurat

Foto: presidenri.go.id

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya untuk memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang saat ini terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa dan Bali.

Kunci Penanganan Ekonomi di Masa Pandemi
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Munas VIII Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Kendari yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021). Ia mengaitkan, gagasan pemberlakuan PPKM Darurat sebagai kunci penanganan ekonomi di tengah situasi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Kata Jokowi, kenaikan kasus COVID-19 ini selalu berpengaruh indeks kepercayaan konsumen. Saat pembatasan ketat dilakukan lalu terjadi penurunan mobilitas, menurutnya kasus COVID-19 ikut mengalami penurunan.

"Misalnya, itu indeks kepercayaan konsumen kita pasti akan naik tetapi begitu kasusnya naik, indeks kepercayaan konsumen pasti selalu turun. Oleh sebab itu, kebijakan PPKM darurat mau tidak mau kita harus lakukan karena kondisi-kondisi tadi yang saya sampaikan," ujarnya.

Sudah Susun Kajian Skema PPKM Darurat
Presiden memastikan saat ini kajian-kajian mengenai skema PPKM Darurat telah dibahas bersama jajaran terkait, selanjutnya segera diputuskan aturan-aturan yang diterapkan selama pemberlakuannya. Menurutnya, saat ini PPKM Darurat merupakan pilihan yang mesti diambil oleh pemerintah, demi menekan lonjakan jumlah kasus Corona.

"Hari ini ada finalisasi kajian untuk kita melihat karena lonjakan sangat tinggi, dan kita harapkan selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga Menko Ekonomi untuk memutuskan diberlakukannya PPKM darurat," ucapnya.

Berapa Lama PPKM Darurat Bakal Diberlakukan?
Jokowi belum bisa memastikan berapa lama PPKM Darurat bakal diberlakukan. Hal yang pasti, lanjut dia akan ada sejumlah kabupaten dan provinsi di Jawa dan Bali yang bakal menerapkannya.

"Enggak tahu nanti keputusannya apakah seminggu atau dua minggu. Petanya sudah kita ketahui semuanya, khusus hanya di Pulau Jawa dan Pulau Bali karena di sini ada 44 kabupaten/kota serta 6 provinsi yang nilai asesmennya 4. Kita adakan penilaian secara detail yang ini harus ada treatment khusus sesuai yang ada di indikator laju penularan WHO," imbuhnya.

Sejauh ini, Presiden Jokowi belum mengumumkan secara resmi kapan kebijakan PPKM Mikro Darurat dilaksanakan. Namun, berdasarkan draft yang diterima Asumsi.co, PPKM Mikro Darurat akan dilaksanakan pada 3 Juli mendatang.

Nah, kalian sudah siap belum guys sama PPKM Darurat yang bakal segera diberlakukan? Mau enggak mau harus siap ya. Pokoknya di rumah aja, jangan keluar rumah kalau enggak perlu apalagi nongkrong-nongkrong! Enggak dulu!

*Ray

EKONOMI

Lewat Bulan Juni, Indonesia Waspada Mengalami Deflasi

Foto: Quizzle

Para pelaku pasar memperkirakan bulan Juni 2021 adalah akar terjadinya deflasi. Penyebabnya karena pasca bulan Ramadan dan momen Hari Raya Idul Fitri, permintaan produksi terpantau melambat. 
 

PPKM Darurat Bakal Bikin Deflasi Semakin Nyata
Melansir CNBC, kabar pemerintah yang akan menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat juga kian memicu terjadinya deflasi. Bila deflasi terjadi, maka menurunnya daya beli semakin di depan mata. 

Pengusaha juga sudah mengeluhkan biaya operasional yang tidak akan tertutup oleh pendapatan, jika bisnis hanya boleh beroperasi hingga pukul 05:00 sore. Daripada membatasi waktu operasional hanya sampai sore hari, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Emil Arifin mengatakan sebaiknya tempat usaha seperti mal ditutup secara penuh.

"Mending tutup total kalau di mal, artinya tutup jam 5 kerugian besar sekali. Sekarang persoalannya kerugian yang besar ini, siapa yang mau menanggung itu? Apa seluruhnya dibebankan ke pengusaha yang ujung-ujungnya bangkrut semua?" ujarnya.

Waspada Ganasnya Gelombang PHK
Emil mengatakan situasi pandemi dan pengetatan pembatasan sosial, mau tidak mau menerapkan eisiensi besar-besaran harus dilakukan dunia usaha agar bisa bertahan hidup. Salah satunya adalah dengan merumahkan, memangkas upah, atau bahkan mengambil kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawan.

Bila gelombang PHK semakin ganas, menurutnya daya beli dari seperempat pekerja di Indonesia akan terpukul dan deflasi bukan lagi ancaman, melainkan jadi bagian yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.


*Ray

SAINS

Ada Awan Es Misterius di Tata Surya

Foto: Getty Images

Awan dingin aneh yang mengandung materi dari bintang lain belakangan terungkap ada di sistem tata surya kita. Eksistensinya, saat ini masih menjadi misteri para astronom.

Disebut Awan Oort
Melansir BBC, bila dilihat menggunakan teropong, benda ini berbentuk seperti komet klasik yang memiliki bagian inti yang terang benderang dan ekor panjang. 

"Terbentuk dari es yang diledakkan menjadi gas oleh panas dari Matahari. Bisa dilihat dengan mata telanjang di Bumi bagian utara pada awal Juli. Namun tiba-tiba dia menghilang," demikian dikutip dari sumber.

Awan tersebut disebut para astronom dengan sebutam Oort. Lokasinya, berada pada jangkauan terjauh tata surya, bahkan lebih jauh dari Uranus dan Neptunus, bahkan jauh di luar orbit terpanjang Pluto.

Awan Oort dalam pantauan astronom, terletak di luar tepian heliosfer, gelembung plasma yang dipancarkan oleh Matahari yang menyelimuti tata surya kita dan penanda batas ruang antarbintang.

Masih Menjadi Misteri Antariksa
Astronom Simon Portegies Zwart dan rekan-rekannya di Universitas Leiden University di Belanda, menggunakan serangkaian simulasi komputer untuk mempelajari bagaimana Awan Oort terbentuk secara kronologis, dalam kurun waktu 100 juta tahun.

"Ini adalah studi pertama yang menghubungkan setiap langkah dalam pembentukan awan secara bersamaan, alih-alih menelitinya secara terpisah," kata Zwart.

Hasil penelitiannya, menunjukkan bahwa awan tersebut tidak terbentuk dengan cara sederhana, namun melalui proses konspirasi alam dengan sejumlah proses lain yang hingga kini masih menjadi misteri antariksa.

*Ray

Kerah Biru: Warteg, Pemadam Kelaparan Semua Kalangan

Surat 5.45

Jaga diri ya! Jangan lupa #dirumahaja selagi masih bisa ❤ Untuk yang ga bisa #dirumahaja, jangan lengah, kamu kuat! Indonesia pasti bisa lawan corona! ❤
*Dini

Selamat pagi 5.45, sekarang kondisinya sangat menyeramkan.
*Nanda

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Iklan Baris

Kalau Kueh. Kueh? Keripik? cobain sendiri Kalau Kueh!
kalau kalau mau ngopi, cocoknya ditemenin brownies krispi ini! Siap kirim dari Bandung.

Borazon Goods. Dompet buat yang ga mau nraktir temen di tongkrongan.