Asumsi 5.45

Share this post
Kejanggalan Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021
545byasumsi.substack.com

Kejanggalan Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Asumsi
Mar 19, 2021
Share this post
Kejanggalan Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021
545byasumsi.substack.com

Indonesia diperlakukan tak adil?

KILAS BALIK

SEKILAS INFO: Bagi teman-teman yang sudah menjajal website baru Asumsi.co beserta fiturnya sejak Jumat (5/3/21) kemarin, kami akan sangat senang menerima masukan dari kalian. Silahkan sampaikan ke bit.ly/surat545 atau di kolom komentar paling bawah. Terima kasih!
  *****   BWF Unfair
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) jadi bulan-bulanan netizen Indonesia di Twitter dan Instagram. BWF dinilai tak bertanggungjawab usai tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.

Snyder Cut
Film bertajuk Zack Snyder's Justice League arahan sutradara, Zack Snyder, sudah bisa kalian saksikan hari ini, Kamis (18/3/21) di HBO Max. Film ini berdurasi 242 menit. 

HBO GO
Antusiasme tinggi penonton terhadap film Justice League versi Zack Synder yang resmi diluncurkan hari ini, Kamis (18/3/21), membuat layanan video on-demand, HBO GO, dilaporkan mengalami gangguan server.

OLAHRAGA

Kronologi dan Kejanggalan saat Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Foto: Ramadhan/Asumsi.co

Tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021 di Birmingham, Inggris, Kamis (18/3/21). Kabar buruk itu diterima tim Merah Putih melalui email yang dikirimkan pemerintahan Inggris terkait seseorang yang dinyatakan positif COVID-19 dalam satu penerbangan yang sama dengan tim Indonesia.

Bagaimana kronologinya?
Ini tentu jadi kabar mengejutkan, karena tim Indonesia sendiri sudah melalui serangkaian tes COVID-19, yang hasilnya negatif. Bahkan sudah sempat bermain di laga perdana. Berikut perjalanan tim Indonesia:

  • Tim Indonesia terbang ke Birmingham, Inggris, menggunakan pesawat Turkish Airlines, Jumat (12/3) malam WIB. 

  • Tim berangkat berbekal hasil swab test PCR yang semuanya negatif COVID-19.

  • Mendarat di Birmingham, Sabtu (13/3) siang waktu setempat. Sebelum tiba di Birmingham, tim Indonesia sempat transit di Istanbul, Turki.

  • Setiba di Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre, tim langsung swab tes PCR dan dikarantina selama 12 jam hingga hasil keluar.

  • Usai menunggu 12 jam, hasilnya semuanya negatif COVID-19.

  • Atlet Indonesia mulai latihan di fasilitas gym Hotel Crowne Plaza Birmingham City Centre, Senin (15/3) waktu setempat.

  • Fasilitas gym hanya bisa digunakan enam orang per satu periode latihan, meski kapasitasnya bisa menampung 20 orang.

  • Atlet Indonesia menggelar latihan gabungan di practice hall Utilita Arena di Birmingham, Senin (15/3) sore dan Selasa (16/3) pagi. Namun, tim Indonesia dan semua peserta All England masih harus menunggu soal kepastian kapan All England 2021 dimulai.

  • Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memutuskan menunda jadwal laga All England 2021 karena adanya keraguan terhadap sejumlah hasil tes COVID-19 para peserta.

  • Kondisi itu pun membuat pihak penyelenggara akhirnya melakukan tes ulang terhadap peserta All England, baik atlet dan tim ofisial, yang hasil tesnya diragukan.

  • Dari hasil manager meeting disebutkan bahwa seluruh peserta aman dan All England siap digelar. Dari hasil tes swab PCR kedua, pihak penyelenggara memastikan semua peserta yang terindikasi COVID-19 dinyatakan negatif.

  • All England 2021 resmi bergulir di Utiliti Arena Birmingham, Rabu (17/3) pukul 13.30 waktu setempat atau 20.30 WIB. Tiga wakil Indonesia yang bertanding pada laga perdana sukses menang dan melaju ke 16 besar.

  • Ketiga wakil itu adalah Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Satu wakil lainnya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga sukses ke babak kedua usai lawannya mengundurkan diri.

  • Apesnya, tiga wakil Indonesia lain yang mestinya tampil di hari yang sama, justru batal bertanding. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Anthony Sinisuka Ginting.

  • Penyebabnya adalah munculnya kasus di luar arena All England. Jadi, ada salah satu penumpang yang berada dalam pesawat dengan penerbangan yang sama dengan tim Indonesia--dari Istanbul ke Birmingham--dinyatakan positif COVID-19.

  • Kabar buruk itu muncul jelang pertandingan yang akan dijalani tiga wakil Indonesia lainnya. Akhirnya, situasi itu membuat Anthony, Praveen/Melati, dan Fajar/Rian gagal bertanding dan status mereka berubah menjadi kalah WO alias walkover.

  • Adapun pihak berwenang Inggris--National Health Service (NHS)--mengirim email ke 20 dari 24 anggota tim Indonesia yang berada di Birmingham. Pihak Inggris menginstruksikan para pemain Indonesia untuk menjalani karantina selama 10 hari sampai 23 Maret. Itu artinya mereka tidak boleh keluar hotel dan dipastikan gagal bertanding.

  • Dalam email ke tim Indonesia, dijelaskan jika seseorang berada dalam satu penerbangan bersama orang yang positif COVID-19, maka orang itu harus menjalani masa isolasi selama 10 hari. Meskipun orang itu negatif COVID-19 berdasarkan tes terbaru.

  • Anehnya, pebulutangkis tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, sempat masih berada di jadwal laga All England, meski sepesawat dengan tim Indonesia.

  • Teranyar, Yigit akhirnya dinyatakan walkover jelang babak kedua All England berlangsung, Kamis (18/3) pagi waktu setempat.

Indonesia tak diberi tahu siapa penumpang yang dimaksud

  • Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagja: "Seluruh tim Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England 2021 dan tidak dapat melanjutkan pertandingan. Hal ini dikarenakan, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu, terdapat salah satu penumpang yang terkena COVID-19. Namun, kami pun tidak diberi tahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif tersebut," kata Ricky Subagja dalam video resmi di kanal YouTube PBSI, Kamis (18/3).

  • Menpora Zainudin Amali: Kita tak akan diam!

*Ramadhan Yahya

COVID-19

Disebut Penyebab Virus COVID-19, Kekerasan terhadap Warga Asia Meningkat

Foto: AFP

COVID-19 menjadi polemik bagi masyarakat dunia. Sejak pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada 2019 silam, tercatat 121.688.191 orang yang terpapar. Jumlah pasien meninggal yaitu 2.693.023 jiwa, dari laporan yang didapatkan John Hopkins University, Kamis (18/3).

​Sentimen ke warga Asia meningkat
COVID-19 yang dianggap sebagai silent killer, menyebabkan masyarakat di dunia menjadi khawatir. Dampaknya sentimen terhadap China dan Asia jadi meningkat drastis.

Pada 2020, secara terang-terangan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjabat saat itu, menyebutkan virus corona berasal dari China. AS pun dirugikan, diwartakan South China Morning Post.

Asia dituding sumber COVID-19
Warga di Amerika, Eropa hingga Australia menilai COVID-19 yang meresahkan terjadi akibat Asia. Akhirnya tindakan pelecehan, mulai dari sindiran hingga kekerasan, dialami banyak warga Asia di sana.

Melansir dari Reuters, bentuk kekerasan juga banyak terjadi dan dilaporkan ke pihak berwajib. Bahkan, pihak berwenang di Alameda County, California telah membentuk unit tanggapan khusus yang berfokus pada kejahatan terhadap orang Asia, terutama orang tua, dilansir dari Strait Times.

Kekerasan juga banyak dilaporkan terjadi di negara-negara Eropa hingga Australia. Beberapa dialami wanita, melaporkan mereka diancam hingga diludahi sambil diteriaki sebagai `pembawa sial..

Lonjakan kasus rasis di Eropa
Ada lonjakan dalam kasus pelecehan rasis yang tercatat terhadap orang-orang yang dianggap keturunan China atau Asia di Uni Eropa.

Badan Hak Fundamental (FRA) Uni Eropa dalam sebuah laporan menguraikan area di mana tindakan pemerintah tertentu di seluruh UE untuk memerangi penyebaran COVID-19 dapat memiliki "implikasi yang mendalam" untuk hak-hak fundamental.“Pandemi COVID-19 memicu peningkatan insiden rasis dan xenofobia orang (dianggap) asal China atau Asia, termasuk penghinaan verbal, pelecehan, agresi fisik, dan ujaran kebencian online,” kata laporan itu.

Demografi semacam itu di Eropa juga menghadapi diskriminasi dalam mengakses layanan kesehatan. Selain itu, studi tersebut mencatat bahwa politisi dan tokoh masyarakat tertentu di seluruh negara anggota Uni Eropa dalam melecehkan hingga menyerang warga China dan Asia. Bahkan, banyak menggunakan "bahasa yang menghina dan xenofobia terhadap orang-orang yang berasal dari China dan Asia."

Warga asia alami pelecehan hingga kekerasan di AS
Dari laporan terbaru Asian American Bar Association of New York, diketahui sejak permulaan pandemi, kebencian anti-Asia meningkat. Bahkan, sasaran pelecehan hingga kebencian diarahkan kepada Asia Timur.

Di seluruh AS, ada lebih dari 2.500 laporan insiden kebencian anti-Asia terkait dengan COVID-19 antara Maret dan September 2020. Dan angka ini dikhawatirkan melonjak lebih tinggi karena sebagian besar insiden tidak dilaporkan.

Ada laporan luas tentang insiden kebencian (baik fisik maupun verbal) terhadap orang Asia-Amerika selama pandemi. Insiden kebencian mencakup semuanya tindakan prasangka rasial yang terbuka, termasuk pelecehan, penghinaan rasial, meludah, serta kejahatan rasial yang ditentukan oleh undang-undang. Secara keseluruhan, data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa ada insiden kebencian terdiri dari 90% dari total kasus.

Di bawah hukum federal, kejahatan rasial dengan sengaja menyebabkan atau mencoba menyebabkan cedera tubuh karena, misalnya, ras, warna kulit, atau asal kebangsaan. Kejahatan lain, seperti kejahatan properti, dikhawatirkan juga terjadi jika dimotivasi oleh beberapa faktor, misalnya, ras, warna kulit, atau asal kebangsaan.

Kasus rasis di Australia meningkat 85,5%
Database insiden rasis terhadap warga Asia di Australia juga meningkat tajam. Laporan dari Guardian, polisi menerima 12 laporan sehari sejak 2 April 2020, mulai dari penghinaan rasial hingga serangan fisik.Mayoritas insiden rasis dilakukan terhadap wanita (62%) dan 86,5% insiden rasis secara langsung dilakukan oleh orang asing, menurut survei tersebut.

Dalam satu kasus, seorang gadis berusia 15 tahun didakwa oleh polisi karena diduga memberikan bogem mentah ke wajah seorang wanita berusia 26 tahun di Queen Street Mall Brisbane yang dituduh menderita COVID-19.Survei sempat dilakukan pihak berwajib untuk mengetahui tingkat pelecehan hingga kekerasan terhadap Asia di Australia.

Dari mereka yang disurvei, 147 insiden terjadi secara langsung, 18 online dan 13 "lainnya".Lebih dari 60% insiden yang dilaporkan sendiri termasuk penghinaan rasial, 21% termasuk ancaman verbal. Selain itu, 15% lainnya termasuk intimidasi fisik seperti dipukul atau didorong. Lebih dari sepertiganya terjadi di jalan umum, 23% terjadi di supermarket, 15% di angkutan umum, 12% di pusat perbelanjaan dan 11% di taman umum dan area komunitas.

COVID-19 jangan dijadikan sebagai bahan untuk menghalalkan tindakan rasisme. Justru dengan adanya COVID-19, masyarakat dunia harus bisa bersatu melawan bersama.

*Desika Pemita

BUDAYA POP

Rapper Indonesia Rich Brian Jadi Juri Acara Musik Rap China

Foto: Rich Chigga's Official Instagram

Rapper asal Indonesia, Rich Brian menghabiskan tiga bulan di China untuk menjadi juri dari acara yang menurutnya "seperti The Voice, namun untuk musik rap".

Acara apa?
Industri musik rap yang terus berkembang di China memunculkan tiga acara realita bertema genre musik ini.

Salah satu acaranya bernama 'Rap for Youth', yang bertujuan untuk mewakili suara anak muda, yang menulis lirik bertemakan "isu-isu penting".

Selain Rich Brian, siapa saja jadi juri?
Bersama Rich Brian, musisi lainnya dari label rekaman 88 Rising juga ikut menjadi juri. Mereka antara lain adalah Higher Brothers, Z.TAO, dan MC HotDog yang merupakan 'Ayah Baptis dari Hip-Hop China'.

"Keren banget," kata Rich Brian yang bernama asli Brian Imanuel, dalam program radio triple j milik ABC.

"Saya adalah satu-satunya juri yang tidak mengerti Mandarin, jadi saya dibantu penerjemah melalui 'earpiece'."

"Ada banyak peserta yang bagus. Babak eliminasinya juga menegangkan. Jadi ya, tiga bulan terakhir ini luar biasa," ujar Rich Brian.

Rich Brian dan lagu tentang Sydney
Di tahun 2021, Rich Brian juga meluncurkan lagu terbarunya, yang dibuat bersama Bryce dan Ebony di Los Angeles. 

"[Lagu ini] tentunya menarik karena biasanya saya membuat lagu sendiri. Tapi, setelah pindah ke L.A., saya harus terbiasa bekerjasama dan berkolaborasi dengan 'sekelompok orang lainnya'," kata Brian.

Meski dibuat di Amerika, lagu yang berjudul 'Sydney' tersebut adalah tentang Australia.
"Saya ketika itu sedang membuat 'beat' [ketukan]nya, dan sedang bergumam, 'freestyling' [mengarang bebas], dan satu hal yang saya inginkan adalah menceritakan pengalaman terbang ke suatu tempat..."

"Lalu saya berkata pada diri sendiri, 'oke, saya suka Sydney, tempatnya keren dan coba saya pamerkan tempat ini dalam lagu ini. Saya suka 'beat' [dalam lagu Sydney]. Bukannya menyombongkan diri, tapi saya benar-benar bangga sama yang satu ini."

*Ramadhan Yahya

Depok Pernah Merdeka Sebelum Indonesia?

Surat 5.45

Terimakasih Asumsi.co sudah membuat newsletter seperti ini, kebiasaan saya membuka email di pagi hari akhirnya bisa berguna dengan membaca newsletter 5.45

*Melisa

Dulu tiap menit pantengin twitter biar nggak FOMO. Sekarang enak tinggal nunggu update an dari 5.45 di keesokan harinya. Biar mereka aja yang kerja kita yang nikmatin hehe. Stay safe and healty ya buat semuanya.

*Hanza

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Iklan Baris

Alfaeyza KIids. Shopee & Tokopedia: Alfaeyza KIids. Butuh perlengkapan bayi seperti susu, diapers, dsb?! just click our name in tokped/shopee! best deal banget!!

Sock.crates_Mlg. Bukan filusuf, bukan pemain bola. Kami penjual kaos kaki unisex nih xixixi. Selama bulan Maret kami lagi ada shocking sale nih, untuk yg ankle 6k/pasang beli 3 cuma 15k. Yg panjang 12k/pasang beli 3 cuma 35k. Lokasi Malang Kota, bisa cod/via e-commerce. Info lebih lanjut cek di IG: @sock.crates_mlg thx 5.45

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini

Share this post
Kejanggalan Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing