Muncul Isu Jabatan Presiden 3 Periode
Amien Rais curiga tapi Jokowi pernah menolak

KILAS BALIK
SEKILAS INFO: Bagi teman-teman yang sudah menjajal website baru Asumsi.co beserta fiturnya sejak Jumat (5/3/21) kemarin, kami akan sangat senang menerima masukan dari kalian. Silahkan sampaikan ke bit.ly/surat545 atau di kolom komentar paling bawah. Terima kasih!
***** Produk Lokal Rasa Internasional
Seringkali kita nggak tahu, ternyata banyak brand lokal berkualitas keren. Bahkan, ada beberapa brand lokal yang selama ini kita pikir adalah brand luar.
Persib Ulang Tahun, Gaet Ezra Walian
Di hari ulang tahun ke-88, Minggu (14/3/21), Persib mendapat kado istimewa. Klub berjuluk Maung Bandung itu merekrut striker naturalisasi, Ezra Walian.
NASIONAL
Amien Rais Curiga Muncul Pasal Presiden 3 Periode, Jokowi Pernah Tolak Wacana Itu

Foto: Ramadhan/Asumsi.co
Isu liar soal masa jabatan presiden muncul dari mulut politisi senior Amien Rais, yang mencurigai adanya upaya untuk mengusulkan pasal soal masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Namun, setahun lalu, Presiden Joko Widodo pernah menolak wacana tersebut.
Apa kata Amien Rais?
Melalui kanal YouTube-nya Amien Rais Official, Minggu (14/3/21), Amien mencurigai ada upaya Jokowi untuk menguasai semua lembaga tinggi negara. Lalu, mengusulkan pasal terkait masa jabatan presiden hingga tiga periode.
"Kemudian yang lebih penting lagi, yang paling berbahaya adalah bahwa ada usaha yang betul-betul luar biasa skenario dan back-up politik serta keuangannya itu, supaya nanti presiden kita Pak Jokowi itu bisa mencengkram semua lembaga tinggi negara, terutama DPR, MPR, dan DPD," kata Amien.
Curiga ada desakan meminta sidang istimewa MPR
"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR, yang mungkin satu, dua pasal yang katanya perlu diperbaiki yang mana saya juga tidak tahu, tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali."
Jokowi pernah tolak wacana itu
Setahun lalu, Jokowi pernah menolak wacana soal masa jabatan presiden hingga tiga periode. Pernyataan itu ia sampaikan langsung di depan wartawan dan di Twitter.
"Saya adalah produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca reformasi. Posisi saya jelas, tak setuju dengan usul masa jabatan Presiden tiga periode. Usulan itu menjerumuskan saya," kicau Jokowi melalui akun Twitter resminya, Senin (2/12/19) lalu.
"Saat ini lebih baik kita konsentrasi melewati tekanan eksternal yang tidak mudah diselesaikan."
Jokowi tegaskan tolak amendemen
Di hari yang sama saat berbincang dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka, Jokowi menjawab pertanyaan awak media soal spekulasi masa jabatan presiden tiga periode itu. Saat itu, ia menilai pihak yang memunculkan wacana itu hendak mencari muka ke dirinya.
Adapun, wacana jabatan presiden menjadi tiga periode kala itu muncul bersamaan dengan usulan amandemen UUD 1945 pada 2019. Terkait isu itu, Jokowi pun menegaskan kalau urusan haluan negara tak perlu dibahas terlalu melebar.
"Gini ya sejak awal sudah saya sampaikan bahwa saya produk pemilihan langsung. Saat itu waktu ada keinginan amandemen, apa jawaban saya? Untuk urusan haluan negara, jangan melebar ke mana-mana," kata Jokowi menjawab pertanyaan awak media saat itu.
"Kenyataannya seperti itu kan. Presiden dipilih MPR, presiden tiga periode, presiden satu kali delapan tahun. Seperti yang saya sampaikan. Jadi, lebih baik tidak usah amendemen."
Lebih lanjut, Jokowi membeberkan tiga alasan mengenai munculnya usulan jabatan presiden tiga periode itu. "Presiden dipilih tiga periode, itu ada tiga menurut saya. Satu ini menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan, itu aja, sudah saya sampaikan."
*Ramadhan Yahya
COVID-19
Menengok Jumlah Vaksin COVID-19 yang Disuntikkan di Seluruh Dunia

Foto: Unsplash
Tahapan vaksinasi COVID-19 terus dikebut negara-negara di dunia agar segera mencapai herd immunity. Hingga hari ini, di seluruh dunia, jumlah vaksin yang disuntikkan sudah mencapai lebih dari ratusan juta dosis.
Berapa total vaksin yang sudah disuntikkan?
Berdasarkan laporan New York Times, dari data yang dikompilasi oleh Our World in Data dari University of Oxford, Sabtu (13/3/21), ada lebih dari 345,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang disuntikkan di seluruh dunia atau setara dengan 4,5 dosis per 100 orang.
Negara mana paling banyak menyuntikkan vaksin?
Berikut urutan negara berdasarkan jumlah total penerima vaksin:
Amerika Serikat: ada lebih dari 101 juta dosis vaksin yang sudah diberikan. Jumlah penerima dosis pertama mencapai 20 persen populasi, sementara dosis kedua 11 persen.
Cina: ada lebih dari 52 juta dosis vaksin yang sudah diberikan.
India: lebih dari 28 juta dosis.
Inggris: lebih dari 24 juta dosis.
Brasil: lebih dari 11 juta dosis.
Negara mana yang lebih cepat lakukan vaksinasi?
Berdasarkan jumlah vaksin yang sudah diberikan, AS memang berada di posisi teratas. Namun dari segi proporsinya dibanding jumlah penduduk, vaksinasi AS hanya sekitar 30 dosis per 100 orang dan berada di posisi ke-8. Berikut rinciannya:
Israel: menempati posisi pertama dengan 104 dosis per 100 orang.
Seychelles: 91 dosis per 100 orang.
Uni Emirat Arab: 67 dosis per 100 orang.
Inggris: 37 dosis per 100 orang.
Maladewa: 37 dosis per 100 orang.
Sementara Indonesia berada di posisi ke-70 dengan 1,9 dosis per 100 orang.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dari data yang dirilis Kementerian Kesehatan, Minggu (14/3), sejauh ini sudah ada total 4.020.124 dosis pertama vaksin COVID-19 yang disuntikkan ke SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Angka itu didapatkan setelah ada penambahan jumlah yang divaksinasi sebanyak 34.528 dalam 24 jam terakhir.
Sementara dosis kedua vaksin sudah disuntikkan kepada 1.460.222 orang. Angka tersebut bertambah setelah terjadi penambahan vaksinasi tahap kedua sebanyak 5.386 dalam 24 jam terakhir.
Adapun pemerintah juga menargetkan akan melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap 40.349.051 dari 182 juta orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi.
*Ramadhan Yahya
INTERNASIONAL
Mantan Presiden Bolivia Ditahan Usai Dituduh Terlibat Kudeta

Foto: Getty Images
Mantan Presiden sementara Bolivia, Jeanine Anez, mendekam di balik jeruji besi, Sabtu (13/3/21) usai dituduh berpartisipasi dalam upaya kudeta tahun 2019 untuk merebut kekuasaan.
Apa dakwaan terhadap Anez?
Mengutip Reuters, Minggu (14/3), Anez beserta sejumlah menteri dan pejabat keamanan menghadapi dakwaan terorisme, hasutan, dan konspirasi atas dugaan kudeta terhadap pemerintah sosialis Bolivia, berdasarkan surat perintah penangkapan yang diposting Anez di media sosial.
Beberapa jam setelah penggerebekan fajar di rumah Anez di pusat kota Trinidad, ia terlihat berada di balik jeruji besi di sel tahanan wanita di La Paz. Ia menunggu sidang pengadilan yang akan berlangsung dalam waktu 24 jam usai penangkapannya.
Anez akui sebagai korban penganiayaan politik
Anez mengaku sebagai korban "penganiayaan politik yang menyimpang" dan mengatakan bahwa ia harus mendapatkan kekebalan sebagai mantan presiden.
Dalam surat kepada Organisasi Negara-negara Amerika dan Uni Eropa, Anez meminta misi pengamat untuk mengevaluasi penangkapan dirinya, dan mantan menteri energi dan kehakimannya.
Tepis tuduhan terlibat kudeta
"Ini benar-benar penghinaan, mereka menuduh kami sebagai kaki tangan kudeta," kata Anez kepada televisi lokal ketika ia tiba dengan pesawat militer di bandara La Paz di bawah pengawalan polisi yang ketat.
"Tidak ada sebutir kebenaran pun dalam tuduhan itu. Ini adalah intimidasi politik. Tidak ada kudeta. Saya hanya ikut serta dalam suksesi konstitusional."
Berapa lama Anez memimpin Bolivia?
Anez memimpin Bolivia kurang dari setahun pada akhir 2019 setelah Morales mengundurkan diri di tengah protes kekerasan yang meluas terhadap pemerintahnya. Protes itu digaungkan karena menuduh Morales melakukan kecurangan untuk memenangkan pemilihan umum.
Protes terjadi lantaran Morales melakukan pencalonan dirinya untuk masa jabatan keempat kalinya, yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dianggap tidak konstitusional.
Protes memicu korban jiwa
Sedikitnya 33 orang tewas dalam kekerasan setelah pemilu, 30 di antaranya setelah Anez menjabat. Menteri Pemerintah Eduardo del Castillo mengonfirmasi pada Sabtu (13/3) bahwa Kantor Kejaksaan menahan Anez karena terlibat dalam kudeta dan menegaskan proses hukum akan berlanjut.
"Tidak ada penganiayaan politik di pihak kami di sini, dan kami tidak takut siapa pun yang berpikir berbeda," kata Eduardo dalam konferensi pers.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Ivan Lima mengatakan kepada TV pemerintah bahwa penyelidikan terhadap Anez terkait dengan saat ia menjadi senator oposisi, bukan saat menjadi presiden sementara. "Karena itu, hak konstitusional tidak berlaku," ucapnya.
*Ramadhan Yahya

Pangeran, Mingguan: Hendrar Prihadi, Jadi Wali Kota Tidak Perlu Marah-Marah
Surat 5.45
terimakasih 5.45 saya jadi rajin membaca gara gara ini (:
*Zamzamnii
Akhir-akhir ini pusing banget ngelihat timeline karena banyak berita yang kurang baik. Sampai aku unfollow banyak akun media (kecuali asumsi hehe <3). Bukan karena apatis, cuma mau lebih berhati-hati untuk memilih kapan dan gimana aku mendapat informasi. Seneng banget ada 5.45 dari asumsi karena selalu memberikan info yang up to date dengan penyampaian dan sudut pandang yang bagus. Terimakasih banyak ya <3
*Vivi
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Iklan Baris
Kaosin Dund. Jual kaos batik limited edition dibawah 100 ribu dengan 6 varian desain menarik.
Shinink Art. BINGUNG MAU CARI KADO APA? Kado yang unik dan beda dari yang lain tentu akan menambah keistemewaan kamu di mata para sahabat, keluarga maupun orang tersayang kamu. Shinink Art menyediakan berbagai jenis jasa pembuatan : 1. Hand lettering art 2. Calligraphy 3. Graffiti
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini