Virus Corona B117 Inggris Masuk Indonesia!
Lebih menular 70 persen ketimbang sebelumnya (?)

KILAS BALIK
SEKILAS INFO: Kalau ada teman-teman lain yang ingin berlangganan Newsletter 5.45, silahkan bagikan dan isi link ini ya: bit.ly/545Asumsi
*****
Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut lampiran Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pembukaan investasi minuman keras (miras). Keputusan itu diambil usai Jokowi mendapat banyak masukan.
Perjuangan 4 Ibu-ibu Protes Polusi Udara Pabrik Tembakau
Empat ibu rumah tangga (IRT) menjalani persidangan dengan ancaman hingga lima tahun enam bulan penjara karena diduga melempar atap pabrik sebagai bentuk protes atas dugaan polusi udara yang ditimbulkan. Kini, pengadilan menghentikan kasus tersebut.
Erupsi Gunung Sinabung
Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memuntahkan awan panas guguran pada Selasa (2/3/21) pagi.
COVID-19
Setahun Pandemi di Mata Ahli Epidemiologi

Foto: Ramadhan/Asumsi.co
Tepat setahun yang lalu, Senin (2/3/20), Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Kasus pertama itu diumumkan sekitar empat bulan setelah ditemukannya kasus pertama Covid-19 di Cina.
Kini tembus 1,3 juta kasus COVID-19
Hari ini, Selasa (2/3/21), pandemi masih berlangsung dan jumlah kasus Covid-19 di tanah air sudah mencapai 1.341.314, 36.325 meninggal dunia dan 1.151.915 sembuh, berdasarkan data dari laman Worldometers.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memprediksi jika ada kemungkinan Covid-19 akan menjadi endemi secara global. Dengan kata lain, Covid-19 akan menjadi penyakit musiman seperti halnya Tifus dan DBD.
Berbagai kebijakan diambil
Sejak kasus pertama diumumkan, Indonesia jatuh bangun dan sudah mengambil berbagai kebijakan untuk menangani Covid-19. Beberapa di antaranya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Kebijakan tersebut tentu saja langsung berdampak ke sektor ekonomi. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, mengalami pemotongan upah, tak bisa menjalankan aktivitas bisnis karena pembatasan ruang gerak, dan sebagainya.
Apa harapan epidemiolog?
Terkait setahun pandemi Covid-19 di Indonesia, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Riris Andono Ahmad berharap seluruh stakeholder bisa berkolaborasi daripada berkompetisi. Meski, menurutnya, hal tersebut masih terlihat sangat sulit untuk dilakukan.
"Kita masih bisa melihat, kadang, stakeholder itu, ada nuansa berkolaborasi tapi sering juga berkompetisi. Ini nggak akan bisa berhasil (menangani pandemi COVID-19) kalau saling berkompetisi, saling mementahkan dan seterusnya," kata dr. Riris saat dihubungi Asumsi.co, Selasa (2/3).
"Saya rasa mengkritisi itu penting tetapi kemudian ada nuansa, sekarang itu kritisnya seringkali lebih untuk menunjukkan siapa diri mereka, dibandingkan mencari solusi masalahnya."
Waspadai informasi hoaks soal pandemi
Riris juga mengingatkan bahwa hal berbahaya lain di tengah masih berlangsungnya pandemi saat ini adalah soal banyaknya informasi yang simpang siur, banyaknya hoaks di sosial media, hingga mudahnya orang-orang mencari informasi dan percaya justru kepada orang-orang yang bukan expert di bidangnya.
"Karena dari perspektif kami kan, kami mencoba bersusah payah mencari cara yang secara teknik itu work base untuk situasi tertentu. Tapi malah ada saja pihak yang bilang kalau epidemiolog itu cuma bisa ngomong, sudah dibayar ini dan sebagainya, itu kan sesuatu di mana orang boleh beropini."
"Tetapi pada situasi seperti ini, (epidemiolog) minimal punya knowledge yang lebih baik terkait dengan bagaimana penyakit berperilaku di populasi."
"Apa-apa saja yang secara konseptual itu bisa bekerja, itu memang ilmu yang dipelajari para epidemologi. Itu yang menyebabkan keprihatinan sih."
*Ramadhan Yahya
COVID-19
Ahli Kesehatan Tak Heran Mutasi Corona Muncul di Indonesia

Foto: Ramadhan/Asumsi.co
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan penemuan dua kasus mutasi virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia, bertepatan dengan setahun diumumkannya kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
Berasal dari Inggris
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono melaporkan, temuan ini merupakan mutasi virus yang pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir tahun lalu.
Mewabah di 33 negara
Informasi ini, kata dia, diterima semalam. Identifikasi struktur virusnya dipastikan merupakan mutasi Corona yang telah mewabah di 33 negara ini.
“Tepat dalam setahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia. Ini fresh from the oven. Baru tadi malam ditemukan dua kasus,” kata Dante melalui keterangan pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenristek/BRIN, Selasa (2/3/21).
Mutasi Corona diyakini sejak lama ada di Indonesia
Wamenkes menyatakan, temuan itu didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel dengan metode Whole Genome Sequence (WGS).
Adapun 5 provinsi yang paling banyak diambil sampel adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, dirinya tak mengungkapkan lebih jauh soal lokasi temuan pasien yang terinveksi.
Waspadai situasi pandemi baru
Menyikapi hal ini, Dokter Spesialis Paru RS Persahabatan dr. Erlina Burhan mengaku tak heran soal adanya yang terjangkit mutasi virus Corona ini.
Menurutnya, sangat mungkin kehadiran mutasi virus asal Inggris tersebut sudah lama ada di Indonesia namun baru terdeteksi sekarang.
“Kalau mutasi sih, namanya virus bisa saja sebenarnya sudah lama ada tapi baru terdeteksi,” kata Erlina kepada Asumsi.co, Selasa (2/3/21).
Alih-alih jadi endemi, kata dia, masyarakat Indonesia harus siap menghadapi situasi pandemi baru akibat mutasi virus mematikan ini.
Berharap pemerintah optimal
Tak hanya itu, ia mengharapkan pemerintah bisa lebih optimal dalam penanganan pandemi, utamanya pelaksanaan vaksinasi yang kini mulai dilakukan.
“Semoga ini bisa dilaksanakan dengan optimal, terutama vaksinasi karena ini proses yang masa panjang,” ungkapnya.
Perilaku masyarakat harus “bermutasi”
Erlina menambahkan, langkah yang paling penting untuk mencegah pandemi baru yang kemungkinan muncul akibat mutasi virus ini, tak lain adalah semakin meningkatkan kewaspadaan.
Ia mengingatkan, kesadaran soal disiplin protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan jangan lagi disepelekan.
Bahkan, menurutnya perilaku masyarakat juga harus “bermutasi” agar maksimal melindungi dirinya.
“Kalau cuma slogan 3M, 5M ya buat apa. Perilaku masyarakatnya ini yang penting. Virus mutasi, kita juga harus “mutasi.” Caranya apa? Jangan lagi pakai cara baik-baik, marahi langsung saja yang abai prokes,” tandasnya.
*Ray Muhammad
TEKNOLOGI
Indonesia Dihantam Pandemi dan Diserang Malware

Foto: Infopoint-security.de
Pandemi Covid-19 menghantarkan pada perilaku masyarakat yang berubah. Mereka kini lebih asyik melakukan segala hal secara daring. Mulai dari bekerja, sekolah, ataupun sekadar berbincang bersama kawan. Internet kini menjadi kebutuhan primer masyarakat untuk melakukan segala aktivitasnya.
Pengguna internet melesat
Maka tak heran, penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat tajam. Merujuk survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia (APJII) tahun 2019-Q2 2020, 73,7 persen dari total populasi warga Republik ini telah terkoneksi internet. Jumlahnya mencapai 196,71 juta dari 266,91 juta jiwa.
Potensi kejahatan siber juga meningkat
Melihat ratusan juta orang yang sudah terkoneksi internet itu, membuat kesempatan bagi penjahat siber untuk melancarkan aksinya.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) merilis data bahwa sepanjang bulan Januari hingga Agustus 2020, terdapat hampir 190 juta upaya serangan siber di Indonesia, naik lebih dari empat kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di tahun 2019, upaya serangan siber tercatat berjumlah 39 juta.
“Kalau ditotal sampai akhir 2020, upaya serangan siber ini meningkat sampai 495 juta. Peningkatan ini sangat pesat. Hampir tiga kali lipat jika dibandingkan di tahun 2019,” jelas Hinsa Siburian, Kepala BSSN.
Pergeseran pola pengguna internet
Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) turut menunjukkan bahwa angka penggunaan internet di Indonesia selama pandemi memang meningkat hingga kisaran 40 persen.
Peningkatan itu tak lain disebabkan oleh kebijakan social distancing yang membuat warga bekerja, belajar, dan melakukan berbagai aktivitas lain dari rumah lewat sambungan internet.
Pusat penggunaan internet juga bergeser, dari tadinya berada di lingkungan perkantoran, kini menjadi lebih banyak di wilayah pemukiman. Pemakaian internet di daerah tertinggal turut naik sebesar 23 persen.
Malware trojan berkeliaran di tengah pandemi
Serangan yang umum terjadi selama pandemi adalah malware trojan. Malware ini merupakan virus dalam perangkat lunak yang didesain untuk merusak sistem. Kerusakan sistem ini berdampak hilangnya data-data atau merekam aktivitas transportasi data.
Dengan cara ini, maka potensi untuk melakukan tindak kejahatan siber akan semakin terbuka. BSSN memprediksi penggunaan ruang siber akan semakin meningkat, terutama di masa pandemi.
UMKM Disasar
BSSN menilai pergeseran proses usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari dunia fisik ke ranah daring turut membuka peluang bagi pelaku kejahatan siber untuk menyerang melalui ragam skema. Hal senada juga disampaikan oleh Territory Channel Manager Kaspersky untuk Indonesia, Dony Koesmandarin.
Melalui keterangannya kepada Asumsi.co, sebanyak 56,3 persen pengguna di Indonesia hampir terinfeksi ancaman lokal di tahun 2020. Secara keseluruhan, laporan Kaspersky mencatat, produk Kaspersky mendeteksi 111,6 juta insiden lokal di komputer partisipan survei di Indonesia.
Di antara jumlah serangan tersebut, sebanyak 20,2 juta serangan ditargetkan terhadap pengguna bisnis Indonesia.
“Ancaman terhadap individu sama berbahayanya dengan risiko serangan pada UMKM dan perusahaan," kata Dony.
Serangan siber melalui web browser
Serangan siber banyak menyasar bisnis UMKM dilakukan mayoritas melalui web browser. Menurutnya, para pengguna tidak menyangka bahwa browser yang belum diperbarui versinya bisa menyebabkan infeksi serangan.
Berikut adalah jenis ancaman web teratas yang terdeteksi di kawasan Asia Tenggara pada 2020:
malware dalam lalu lintas web selama aktivitas pencarian
mengunduh program tertentu secara tidak sengaja di internet
mengunduh lampiran berbahaya dari layanan email online
aktivitas ekstensi browser
mengunduh komponen berbahaya dalan komunikasi yang dilakukan malware lain.
*Ridwan Achmad

Pangeran, Mingguan: Isi Hati Andini Effendi
Surat 5.45
Dear, Muh Rizki Alwi Setiawan. Kenapa koruptor setelah ditangkap seolah tenggelam dan hilang begitu saja? Salah satunya ya karena par(tai) juga punya power untuk "membungkam" media agar menghentikan pemberitaannya haha
*F
Memang dari dulu penyelenggara negara kita itu banyak bercandanya ya - saking banyaknya jaman sekarang orang lebih dengerin komedian daripada poliTIKUS. Dan dikala krisis kayak gini makin kentara bercandanya. Mungkin agak kontra-produktif, tapi perlu ada hari marah nasional karena badut-badut itu yang bayar kita. Dari pajak kita yang harusnya bikin hidup kita lebih makmur, malah dibuat bercandaan. Ya, oke, kalau hari marah nasional tidak sesuai dengan tema berpikir positif yang lagi diusung banyak orang di tengah corona, seengaknya ada hari "ingat" nasional, biar semua pada ingat siapa dibayar siapa, dan siapa melayani siapa. Maaf kalau terlalu kiri, agak eneg sama headline media. Happy stay-at-home, everyone!
*Aditya
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Iklan Baris
Salin Indonesia. WE HAVE SOMETHING FOR your daily basic needs, to style your days. WEAR SALIN! #YUKSALIN
Cakrawala Business Consultant. Mau membuka cafe, restaurant atau fnb lainnya? Atau anda merasa bisnis fnb anda stagnan? Cakrawala siap membantu dan mengembangkan bisnis anda!
Konco Ayu. menjual produk skincare indonesia (ber-BPOM) dan internasional
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini