Pemerintah Potong Insentif Nakes COVID-19
Kalau tenaga kesehatan marah, kita bisa apa?
KILAS BALIK
Kontroversi Dinar-Dirham di Depok
Pemilik Pasar Muamalah Depok, Jawa Barat, yang gunakan dinar dan dirham sebagai alat transaksi ditangkap Bareskrim Polri, Selasa (2/2/21) malam. Tapi, penangkapan ini justru menjadi sorotan.
Sertifikat Tanah Asli Bakal Ditarik
Aturan baru bakal diberlakukan pemerintah terkait agraria. Kabarnya, semua sertifikat tanah asli milik masyarakat bakal ditarik kembali mulai tahun ini. Hmm..
Corgi, Si Anjing Imut Berkaki Pendek
Saatnya penyegaran! Apa pun masalahmu, keluh kesahmu, dan kepedihanmu hari-hari ini, lebih baik kita menyegarkan pikiran dengan melihat keindahan Corgi, si anjing berkaki pendek berwajah ceria ini.
COVID-19
Pemerintah Potong Insentif Tenaga Kesehatan COVID-19
Foto: Ramadhan/Asumsi.co
Kabar buruk datang di tengah derasnya kasus penyebaran positif COVID-19 di Indonesia. Pemerintah memutuskan memotong besaran insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID-19.
Pemotongan insentif nakes tersebut merujuk pada Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor: S-65/MK.02/2021. Surat itu diteken Menkeu Sri Mulyani Indrawati tertanggal 1 Februari 2021.
Penurunan sebesar 50 persen
Besaran insentif yang akan diterima nakes di tahun 2021 ini mengalami penurunan sebesar 50 persen, jika dibandingkan dengan insentif yang diberikan pada tahun 2020.
Berapa besaran potongannya?
Dokter spesialis sebesar Rp7,5 juta dari sebelumnya Rp15 juta.
Dokter umum dan gigi sebesar Rp5 juta dari sebelumnya Rp10 juta
Bidan dan perawat Rp3,75 juta dari sebelumnya Rp7,5 juta.
Tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp2,5 juta dari sebelumnya Rp5 juta.
Santunan kematian sebesar Rp300 juta masih tetap atau sama seperti tahun lalu. Ada pula insentif peserta PPDS sebesar Rp6,25 juta yang baru diberikan tahun ini.
Kapan mulai berlaku?
Satuan biaya itu berlaku per Januari 2021 sampai Desember 2021, dan dapat diperpanjang kembali jika ada kebijakan baru terkait penanganan COVID-19, serta hanya berlaku untuk tenaga kesehatan di daerah yang masuk darurat pandemik dan melakukan tugas penanganan COVID-19.
Bagaimana respons PB IDI?
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi: "Penurunan insentif di saat kasus meningkat dan beban kerja tenaga medis yang meningkat diakibatkan BOR (Bed Occupancy Rate) yang meningkat adalah kebijakan yang kurang tepat."
Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto: "Kalau perlu duduk bersama dibahas kembali antara Kemenkeu, Kemenkes, dan organisasi profesi. Kalau sampai tenaga kesehatan marah, selesai semua kita."
Di tengah banyaknya nakes berguguran, bekerja siang malam, dicap sebagai carrier virus SARS-CoV-2, dikucilkan dari pemukiman, tak bisa bertemu keluarga, tingginya risiko tertular dan kematian, gangguan mental, kasus semakin tinggi dan beban semakin berat, lalu sekarang insentif mereka dipangkas? Ya mending bayar mahal buzzer aja sih kayaknya :)
*Ramadhan Yahya
PENDIDIKAN
Sekolah Negeri Dilarang Paksakan Seragam Khusus Agama
Foto: Ramadhan/Asumsi.co
Mendikbud Nadiem Makarim, Mendagri Tito Karnavian, dan Menag Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait penggunaan seragam dan atribut di lingkungan sekolah. SKB ini menegaskan sekolah negeri dilarang mewajibkan atau melarang penggunaan atribut keagamaan pada seragam guru dan murid.
Apa saja poin-poin aturan SKB tersebut?
Pertama, SKB ini ditujukan untuk sekolah negeri yang diselenggarakan pemerintah untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan agama, etnis dan diversivitas apa pun.
Kedua, pemilihan seragam dan atribut--tanpa kekhususan agama atau dengan kekhususan agama--merupakan hak murid, guru, dan tentunya dengan izin orang tuanya, sehingga bukan keputusan dari sekolah.
Ketiga, pemerintah daerah dan sekolah dilarang mewajibkan ataupun melarang penggunaan seragam dengan kekhususan agama.
Pemda dan kepsek wajib cabut aturan diskriminatif
Pemerintah daerah dan kepala sekolah wajib mencabut aturan yang mewajibkan ataupun melarang seragam dan atribut dengan atau tanpa kekhususan agama. Pemda dan kepala sekolah diberi waktu 30 hari sejak SKB ditetapkan.
Apa sanksi jika SKB dilanggar?
Sanksi bisa diberikan oleh pemda, Kemendagri, ataupun Kemenko PMK. Gimana sih rinciannya?
Pemda bisa memberikan sanksi kepada kepala sekolah, pendidik, dan tenaga kependidikan
Gubernur bisa memberikan sanksi kepada bupati atau wali kota
Kemendagri bisa memberikan sanksi kepada gubernur
Kemenko PMK bisa memberikan sanksi kepada sekolah terkait penyaluran bantuan operasional sekolah (BOS) atau bantuan lainnya
SKB ini dikecualikan untuk Provinsi Aceh
Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan beragama Islam di Provinsi Aceh dikecualikan dari ketentuan Keputusan bersama ini sesuai kekhususan Aceh berdasarkan peraturan perundang-undangan terkait pemerintahan Aceh.
*Ramadhan Yahya
INTERNASIONAL
Satu Keluarga di Hungaria Keliling Dunia Hindari Pandemi COVID-19
Foto: Reuters
Apa saja yang sudah kalian lakukan selama pandemi COVID-19 yang merebak hampir setahun terakhir? Berdiam diri di rumah? Tentu saja. Menjauhi kerumunan? Memakai masker? sudah jelas. Tapi tidak dengan keluarga di Hungaria ini: mereka memutuskan berlayar keliling dunia!
Menggunakan apa?
Satu keluarga--beranggotakan empat orang yang terdiri dari Domonkos Boszeini (suami), Anna (istri), dan dua orang putri masing-masing berusia 6 dan 8 tahun--berlayar dengan perahu sepanjang 15 meter bernama "Teatime". Saat berlayar, kedua putrinya melakukan pembelajaran jarak jauh.
Kapan mereka berangkat?
Akhir Juni 2020 lalu, mereka meninggalkan pelabuhan Kroasia
Berlayar kemana saja?
Mengelilingi Italia dan Spanyol
Berhenti beberapa waktu di Cape Verde
Lanjut menyeberangi Atlantik
Setelah menghabiskan Natal di Martinik, berlabuh di Marigot, di pulau Karibia St. Martin, menunggu untuk berlayar menuju terusan Panama.
Bagaimana dengan kebutuhan hidup di perahu?
Mereka memenuhi perahu dengan bahan makanan untuk sebulan. Kadang juga menangkap tuna atau mahi-mahi (dorado) untuk makan.
"Kami melihat lumba-lumba melompat di haluan kapal dan berenang bersama kami, dengan laut yang benar-benar tenang, jadi kami bisa melihat mereka dengan jelas di bawah air," kata Anna, dikutip Reuters.
Jadi punya banyak waktu dengan anak
Bosze, yang merupakan pekerja di bisnis IT ini, mendirikan kantor di atas kapalnya. Perjalanan ini membuatnya bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya.
"Rute kami cukup fleksibel: pada dasarnya cuaca menentukan ke mana kami pergi, karena musim badai dan angin topan menetapkan batasan untuk berlayar di setiap wilayah."
Sudah direncanakan jauh sebelum pandemi
Ternyata, Bosze dan Anna, yang berlayar lebih dari sepuluh tahun, telah merencanakan petualangan itu jauh sebelum pandemi COVID-19. Meski sempat dilema saat pandemi datang, mereka tetap berangkat.
Adakah tantangan selama pelayaran?
Tantangan terbesarnya adalah badai enam jam selama penyeberangan Atlantik, yang akhirnya berhasil dilewati. Kondisi buruk itu hanya membuat mereka kehilangan pemanggang roti dan telepon satelit yang rusak.
Bagaimana dengan aturan keluar masuk banyak negara?
Mereka mengikuti perubahan aturan COVID-19 di setiap negara dan mengikuti tes atau masuk ke karantina sesuai kebutuhan.
"Ketika kami tiba di Martinik, kami memberi tahu pihak berwenang bahwa kami baru saja menghabiskan 16 hari di laut lepas dan mereka menerimanya sebagai karantina," kata Bosze.
*Ramadhan Yahya
Waspadai Penipuan Perbankan!
Surat 5.45
Terimakasih telah menghadirkan 5.45 . Semoga semua orang yang terlibat selalu bahagia dan selalu didukung oleh alam semesta !
*Lukman Aditya
Tiap pagi cek surel ada 5.45. Info yang ringkas, up to date trs kadang bikin senyum-senyum sendiri. Hatur nuhun banyak tiap hari jadi punya bahan berita baru buat anak-anak di kelas!
*Cacaca
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Iklan Baris
Limey.id. Limey! Minuman dengan bahan alami, berkhasiat untuk menghilangkan dahaga.
Bysofia.co. Menyediakan daily hijab dengan variasi warna dan motif terlengkap. Tentunya harga sangat cocok untuk reseller. Kerudung voal premium motif cuma 25rb aja! Cek instagram & shopee: Bysofia.co🤗🤗🤗
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini