Bule Amerika ajak WNA pindah ke Bali?
I feel sorry for the earth's population 'cause so few live in the USA~

KILAS BALIK
Farida Pasha, pemeran Mak Lampir meninggal dunia akibat COVID-19
Gedung Capitol sedang bersiap menggelar pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, secara virtual.
Sekilas Iklan Panitia

Jangan lewatkan premiere "Kerah Biru" edisi pembinaan sepak bola usia dini di YouTube Asumsi, Senin (18/1/21) pukul 11.00 WIB.
TERKINI
Ajak WNA Pindah ke Bali, Warga AS Dikritik Warganet

Foto: Pexels
Warganet menutup Minggu (17/1) pekan lalu dengan perdebatan di Twitter mengenai utas seorang warga kulit hitam Amerika Serikat yang tinggal di Bali.
Kok gitu aja diperdebatkan?
Masalahnya, pembuat utas tersebut mengajak para pembacanya untuk pindah dan menetap di Bali dengan iming-iming keuntungan seperti:
Keamanan
Biaya hidup murah
Kehidupan mewah
Lingkungan yang ramah terhadap kelompok queer
Keberadaan komunitas kulit hitam
Kalau begitu, bukannya bagus?
Ini dia letak permasalahannya!
Dalam utas tersebut, Kristen Gray mengaku memutuskan pindah ke Bali pada Desember 2019 karena tak kunjung mendapat pekerjaan di negara asalnya.
Gray menganggap Bali sebagai suaka surgawi yang menyediakannya gaya hidup paling mewah dengan biaya sangat murah.
Ia membandingkan biaya sewa tempat tinggalnya di Los Angeles seharga 1.300 (Rp18,2 juta) dolar AS dengan biaya sewa di Bali yang tak sampai sepertiganya, yakni 400 dolar AS (Rp5,6 juta) dengan kurs per (17/1/2021).
Padahal, Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Bali hanya berkisar antara Rp2,5 hingga 2,7 juta atau sekitar 200 dolar AS saja.
Lalu, apa yang dikhawatirkan warganet?
Tentunya: gentrifikasi.
Kalau kamu belum tahu, istilah itu erat dengan studi perkotaan yang definisinya: proses di mana karakter daerah perkotaan yang miskin diubah oleh orang-orang yang lebih mapan secara finansial yang pindah ke sana.
Kalau saya tengok kembali buku The SAGE Dictionary of Sociology yang jadi andalan untuk memahami istilah-istilah aneh semasa kuliah, praktik ini dapat dicontohkan begini:
Orang-orang berpenghasilan tinggi memanfaatkan nilai properti dan biaya hidup yang rendah di suatu daerah. Pemilik properti akan menaikkan biaya sewa karena kesanggupan orang-orang ini hingga penduduk setempat tak lagi mampu menjangkau biaya hidupnya.
Jualan e-book berisi 'tata cara' ke Bali saat pandemi COVID-19
Ini juga yang jadi perbincangan warganet. Gray yang mengklaim dirinya sebagai "digital nomad" menulis buku yang memuat kisi-kisi masuk ke Bali saat pandemi COVID-19 bagi WNA dan menjualnya seharga 30 dolar AS (setara Rp420 ribu).
Buku itu tentunya berdasarkan pengalaman ia dan sang kekasih menetap di Bali selama lebih dari satu tahun karena sempat terjebak pandemi COVID-19, sehingga tidak bisa kembali ke negara asalnya.
Selain itu, warganet juga mempertanyakan perihal pajak dan masa berlaku visa Gray.
Memanas karena isu rasisme
Bukan hanya di Twitter warganet Indonesia saja, masalah ini pun jadi perdebatan di kalangan warga kulit hitam dunia. Ada yang menganggap kritik warganet Indonesia kepada Gray adalah bentuk diskriminasi rasial.
Tapi, ada pula yang menganggap pandangan itu sangat Amerika-sentris karena melihat konteks ketertindasan melalui kacamata rasial saja.
Andray Domise, seorang penulis kulit hitam, menuliskan utas berikut:
Yeah nah, it's one thing to post about how much moving to Bali changed your life.
It's something else to be encouraging folks to pick up and move to a state engaged in anti-Black genocide, giving tips on flights during a pandemic, and selling an e-book on top of all that.— Brother Q. (ɔpɛ asem) (@andraydomise) January 17, 2021
Tudingan rasial tersebut dianggap tidak peka terhadap berbagai masalah yang dihadapi negara dunia ketiga seperti Indonesia. Selain itu ada pula yang menilai perilaku Gray tidak elok karena mempromosikan hidup mewah di negara yang sedang kewalahan menangani pandemi COVID-19.
*MM Ridho
NASIONAL
Human Rights Watch: Pemerintah Indonesia Lamban Tangani COVID-19

Foto: Pexels
Human Rights Watch (HRW) menyoroti masalah Indonesia sepanjang 2020.
Dalam laporan berjudul "World Report 2021", organisasi hak asasi manusia tersebut memaparkan masalah-masalah yang terjadi selama tahun pertama Presiden Joko Widodo menjabat di periode kedua ini.
Apa saja?
Dinilai lemah atasi pandemi COVID-19
Penilaian itu bertolok pada buruknya angka rata-rata testing dan tracing deteksi virus corona hingga minimnya transparansi penanganan.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia disebut lamban dan tidak cakap dalam menangani pandemi COVID-19 sejak masuknya pada Maret 2020.
Selain itu...
Presiden Joko Widodo justru fokus pada regulasi terkait ketenagakerjaan yang merugikan hak pekerja dan merusak lingkungan.
Padahal, wabah virus corona sendiri telah menewaskan setidaknya 25 ribu warga Indonesia dan membuat sekitar 2,6 juta orang kehilangan lapangan pekerjaan.
Direktur bagian Asia HRW, Brad Adams mengatakan Jokowi tidak pernah menjadikan penanganan pandemi Covid-19 sebagai prioritas utama dan lebih fokus mengesahkan undang-undang yang merugikan pekerja dan lingkungan.
"Tampaknya pemerintah Jokowi tidak pernah menjadikan pandemi sebagai prioritas utama, justru fokus meloloskan undang-undang ramah bisnis yang merugikan pekerja dan lingkungan," tutur Adams di situs resmi HRW.
"Namun harusnya, tidak mengurangi upaya memerangi virus atau perlindungan pekerja yang dipertahankan dengan susah payah," imbuh dia lagi.
Masalah kebebasan beragama
Kasus-kasus, sebagian kelompok Muslim yang mengancam keberadaan kelompok agama minoritas juga masih kerap ditemukan di Indonesia. Akan tetapi respons pemerintah terhadap intimidasi semacam itu masih sangat minim.
Catatan HRW sepanjang 2020 menemukan Polri menangkap 38 orang atas tuduhan penistaan agama di 16 provinsi.
Mahkamah Agung juga menolak petisi masyarakat untuk mencabut kembali SKB 2 Menteri Soal Rumah Ibadah--yang kerap digunakan untuk menutup ratusan gereja sejak 2006.
Menurut Adams, kendati mengumbar janji-janji reformasi progresif, Jokowi tidak memiliki niatan untuk melindungi hak asasi dan mereka yang paling rentan sepanjang 2020.
"Belum terlambat baginya [Jokowi] untuk mengambil langkah berani memprioritaskan kesehatan masyarakat, memulihkan perlindungan tenaga kerja, dan lingkungan dan kebebasan berekspresi. Tahun-tahun terakhir masa jabatannya akan menentukan warisannya," pungkas Adams.
*MM Ridho

Ternyata WhatsApp Nggak Akan Membaca Chat Personalmu
Surat 5.45
Membaca tulisan menarik karya tim Asumsi dan produk-produk jurnalisme lainnya atau Box2box media network, rasanya membuatku berfikir berulang kali "Kok bisa ya anak-anak muda bisa memiliki ide, tulisan dan gagasan yg disampaikan sangat menarik dan deretan awak media yg cerdas?" Dari situ menggugahku utk kuliah pasca 15 tahun lalu lulus STM. Matur suwun Asumsi telah menginspirasi utk menjadi orang yg rajin belajar dan membaca berita.
*Khamdani Majato
5.45 sangat membantu untuk orang yang lagi berusaha mengurangi medsos kayak aku supaya tidak ketinggalan dengan berita-berita penting ataupun hal-hal receh namun viral. Sehat-sehat terus untuk Tim Redaksi 5.45 serta para pembaca setianya :)
*Jihan
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Iklan Baris
Itsyouraa. Cari Baju perempuan dengan model korea yg kekinian dan murah, langsung cek ig hanya di @itsyouraa
Root Creative. UMKM MERAPAT!!! kita jasa foto produk based on Serang, Banten! Kita bakal bantu produk kamu jadi lebih menarik dimulai dari Rp24.000/foto!
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini