Kembali, setelah sekian lama
Tak ada celah untuk berlaku gegabah

COVID-19
DKI Jakarta memberlakukan kembali PSBB Transisi

Ilustrasi: Ibam/Asumsi.co
Pemprov DKI Jakarta kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi setelah sebulan penuh menjalankan PSBB total.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan beberapa indikator, salah satunya kasus penyebaran COVID-19 yang diklaimnya melambat.
"Setelah stabil, kita mulai mengurangi rem tersebut secara perlahan, secara bertahap," kata Anies dalam konferensi pers, Minggu (11/10).
Sampai kapan PSBB Transisi berlaku?
PSBB Transisi akan berlaku selama dua pekan ke depan mulai 12 sampai 25 Oktober 2020.
Berarti, sudah bisa makan di restoran atau kafe lagi?
Sudah. Tapi, sebagaimana tertuang dalam Pergub Nomor 101 Tahun 2020, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan terkait operasional layanan untuk menjalankan protokol kesehatan.
Dalam pergub tertulis Ketentuan Ayat 1 Pasal 12 tertulis: "Pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab warung makan, rumah makan, kafe, atau restoran dalam menyelenggarakan kegiatan makan di tempat melaksanakan perlindungan kesehatan masyarakat."
Persyaratannya
Melaksanakan protokol pencegahan COVID-19.
Membatasi jumlah pengunjung paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat yang disediakan.
Mewajibkan pengunjung menggunakan masker, kecuali saat makan dan minum
Menerapkan pemeriksaan suhu tubuh.
Melakukan pembatasan interaksi fisik dengan rentang jarak paling sedikit satu meter antar pengunjung.
Menyediakan hand sanitizer.
Tidak menggunakan alat makan atau alat minum yang mengharuskan pengunjung berbagi alat dalam mengkonsumsinya, antara lain shisha dan menu sejenisnya.
Mewajibkan memasang informasi jumlah kapasitas pengunjung untuk penyelidikan epidemiologi apabila ditemukan kasus terkonfirmasi COVID-19.
Membuat dan mengumumkan pakta integritas dan protokol pencegahan COVID-19.
Sanksi jika melanggar
Pengusaha tempat makan yang tak menjalankan aturan tersebut terancam diberikan sanksi administratif berupa penutupan sementara, paling lama 1 kali 24 jam.
Pelanggar juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 50 juta. Denda akan meningkat dua kali lipat apabila ditemukan kembali pelanggaran setelah pelanggaran pertama.
Dalam pasal 12 ayat 4 huruf C tertulis: "Pelanggaran berulang tiga kali dan berikutnya dikenakan denda administratif sebesar Rp 150 juta."
Usaha tempat makan yang melanggar aturan juga terancam dicabut izin usahanya apabila selama tujuh hari tidak membayar denda yang sudah ditentukan.
*MM Ridho
COVID-19
Kembalinya gagasan herd immunity

Foto: Pixabay
Bersamaan dengan kembali meningkatnya kasus COVID-19 di berbagai negara, gagasan tentang herd immunity juga mulai digaungkan kembali ke muka publik.
Menurut pengertian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, herd immunity atau kekebalan kelompok (komunitas) adalah keadaan saat sebagian besar masyarakat terlindungi atau kebal terhadap penularan penyakit tertentu. Herd immunity akan terjadi ketika begitu banyak orang dalam suatu komunitas menjadi kebal terhadap penyakit menular sehingga penyebaran penyakit itu melambat atau berhenti.
Pada 4 Oktober lalu, sebuah deklarasi pro-herd immunity diterbitkan di Great Barrington, Amerika Serikat. Deklarasi bernama The Great Barrington Declarations itu mengklaim telah ditandatangani lebih dari 8 ribu ilmuwan medis dan kesehatan masyarakat serta 19 ribu praktisi medis.
Deklarasi tersebut juga memuat nama-nama akademisi dari beberapa universitas ternama seperti Universitas Oxford, Cambridge, Harvard, Stanford, Nottingham, Edinburgh, Exeter, dan Sussex.
Apa isi deklarasi tersebut?
Selain menyerukan wacana herd immunity, deklarasi tersebut mendapatkan perhatian dari para ahli karena menyerukan pelonggaran lockdown. Intinya, mereka meminta agar masyarakat dibiarkan kembali menjalani aktivitas normalnya sambil melindungi orang-orang dengan usia rentan.
Memuat banyak identitas palsu
Investigasi yang dilakukan oleh Sky News menemukan banyak nama palsu yang menandatangani deklarasi tersebut. Di antaranya, terdapat nama seperti Dr. Johnny Bananas, Dr Person Fakename, hingga nama-nama yang diambil dari lirik lagu "Macarena".
Selain itu, ditemukan pula 18 orang yang mengaku ahli homeopati terdaftar sebagai praktisi medis, yang mana aliran pengobatan tersebut tidak memiliki dasar ilmiah atau bukti klinis untuk mendukung praktiknya. Kemungkinan besar hal itu terjadi karena situs web The Great Barrington Declaration memberi izin bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri mereka untuk mendukung deklarasi tersebut.
Pendapat ahli
Meskipun herd immunity memiliki kemungkinan yang mendukung keberhasilannya serta deklarasi tersebut ditandatangani oleh banyak ilmuwan dan profesional medis yang terpandang, banyak pula ilmuwan medis yang menolak pendekatan tersebut dan mengkritik kesimpulan deklarasi tersebut.
Presiden Academy of Medical Sciences Sir Robert Lechler mengatakan untuk mencapai herd immunity, dibutuhkan setidaknya sekitar 70% populasi yang terinfeksi virus COVID-19. Sedangkan di Inggris saja, hanya ada sekitar 8% populasi Inggris yang terinfeksi virus COVID-19.
“Kita tidak hanya sangat jauh dari ini, tetapi kita sekarang tahu bahwa kekebalan terhadap COVID-19 menurun seiring waktu, dan orang-orang dapat terinfeksi kembali olehnya,” kata Lechler kepada The Guardian.
Dampak buruknya
Para ilmuwan berpendapat bahwa sangat tidak mungkin herd immunity dapat dicapai tanpa vaksin. Lebih penting lagi, jika upaya tersebut dilakukan dengan menghentikan lockdown, akan ada peningkatan besar dalam jumlah kematian, terutama bagi orang tua dan kelompok rentan.
Layanan kesehatan bakal kewalahan sementara sejumlah besar kasus COVID-19 yang berkepanjangan akan memiliki konsekuensi jangka panjang, bahkan bagi orang tanpa gejala (OTG) atau yang hanya menderita gejala awal ringan.
Berkaca dari Manaus
Ketika membicarakan soal herd immunity, selain melirik kegagalan upaya Swedia, banyak ilmuwan yang menjadikan Manaus, sebuah kota di Brasil, sebagai contoh. Kota ini babak belur terdampak COVID-19 dan lebih dari 2 ribu orang meninggal sejak awal tahun. Kemudian tingkat penularan sempat mereda dan kota itu mengklaim telah mencapai herd immunity.
Namun, saat ini kasus infeksi kembali melonjak di Manaus. Hal ini sudah melampaui bencana: sudah dinilai gagal mencapai herd immunity, jumlah kematiannya tinggi pula.
*MM Ridho

Kenapa strategi herd immunity amat berbahaya?
Surat 5.45
Engga pernah kelewat absen buat baca 5.45! Terima kasih tim Asumsi, semangat terus!
*Icha
Terimakasih banyak, berkat surel 5.45 yang aku dapetin tiap pagi, hari-hariku sebagai Jobseeker lebih bermanfaat dan berwarna. Sukses terus Asumsi, kalian idaman! <3
*Larasati
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Iklan Baris
Mandiri Translation. Yogyakarta. Menyediakan jasa penerjemahan Inggris - Indonesia dengan kualitas terjamin dan harga bersaing. Melayani kebutuhan legal, marketing, akademis, teknologi, dan lain-lain.
Tiens Koekjes. Bandung. Nikmati kue kering seperti nastar, kastengels, chocochip, dan varian lainnya dengan resep homemade khas negeri kincir angin.
Sukhavasthi. Depok. Solusi untuk mengurangi kerontokan rambut dan membantu menstimulasi pertumbuhan rambut. Dari 100% bahan natural, Hair Oil dari Sukhavasthi adalah pilihan yang tepat. Aman untuk bumil dan busui.
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini