Asumsi 5.45

Share this post
If I'm shinin', everybody gonna shine
545byasumsi.substack.com

If I'm shinin', everybody gonna shine

Asumsi
Oct 16, 2020
Share this post
If I'm shinin', everybody gonna shine
545byasumsi.substack.com

Money, it's gas.

ADS

Mungkinkah hidup mudah dan tenang selama pandemi COVID-19?

Foto: Solusi BCA/YouTube

Pandemi COVID-19 membuka kesadaran untuk serba waspada hingga ke hal-hal kecil yang tidak kita sadari. Yang dulu dianggap remeh, kini mulai menampakkan diri sebagai hal yang bisa menempatkan diri dalam bahaya.

Berapa banyak dari kita yang sebelumnya menyadari bahwa banyak kegiatan sehari-hari yang membahayakan diri? Proses transaksi secara langsung misalnya berpotensi menyebabkan penularan pada banyak penyakit –tidak terbatas pada COVID-19 saja– karena tak adanya jarak aman antara kedua pihak.

Selain itu, banyak aktivitas yang menyebabkan kita rentan terpapar berbagai mikroba pembawa penyakit. Kini kita menyadari, udara yang tidak tersirkulasi dengan baik dan permukaan barang-barang di sekitar yang tidak steril mampu menjadi sumber malapetaka.

Kita mungkin bisa mengambil pelajaran dari sejarah bahwa wabah dapat muncul dari berbagai hal yang tidak kita duga. Albert Camus dalam bukunya La Peste menuliskan, “Wabah ... adalah musuh yang lihai dan tak kenal lelah, seorang dalang yang terampil, yang mengerjakan pekerjaannya secara saksama dan sempurna.”

Hal kecil berpengaruh besar 
Ingin tetap waspada namun juga merasa tenang. Perasaan itu jelas mengisi kepala setiap orang di masa sulit seperti ini. Beberapa langkah bijak yang dapat dilakukan manusia dari masa ke masa untuk menghadapi hal itu adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi.

Dari awal kemunculannya, langkah menghindari petaka COVID-19 jelas bertitik berat pada pencegahan.
eminimalisir bersentuhan dengan fasilitas publik. Dari sejarah, kita mengetahui bahwa manusia selalu berhasil mengatasi wabah yang berkali-kali menerpa peradaban dengan melakukan langkah pencegahan yang didukung penemuan-penemuan serta teknologi..
 
Mungkinkah kita mampu berhari-hari melewatinya dengan tenang sambil tetap melakukan langkah pencegahan? Dalam kegiatan sehari-hari yang pasti meliputi beragam kegiatan transaksi, memiliki mobile banking bisa menjadi jawabannya. Kemudahan teknologi yang tersedia dalam berbagai fitur di BCA Mobile, misalnya, selain menawarkan kemudahan bertransaksi juga membantu meminimalisir kegiatan-kegiatan yang tidak perlu.

Hanya perlu satu gadget untuk transaksi apapun

  • Debit Online Mastercard — kalau bisa serba mudah dari rumah, buat apa dekati risiko berbelanja di luar?

  • Tarik Tunai Tanpa Kartu — salah salah satu fitur paling simpel karena tidak perlu ribet mengeluar-masukkan kartu ke dompet. Selain itu, yang paling penting, nggak perlu khawatir kartu tertinggal atau ditelan mesin ATM

  • QRIS atau Quick Response Code Indonesia Standard — standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code yang kalian lakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Dengan ini, kontak langsung saat transaksi dengan berbagai pramuniaga di gerai atau toko saat berbelanja

Beri rasa tenang tanpa khawatir penipuan
Di balik kemudahan yang ditawarkan, transaksi online kerap kali dimanfaatkan pelaku penipuan. Menurut data Kepolisian Republik Indonesia (Polri), telah masuk 649 laporan kasus penipuan online dalam rentang Januari hingga September 2020. Ini menjadi kategori laporan kasus kejahatan siber terbanyak setelah penyebaran konten provokatif yang diterima pihak Polri, yakni sebanyak seribu laporan.

Maraknya penipuan online sampai-sampai membuat anak dari Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep turun tangan untuk memberantasnya. Namun di luar itu, berapa banyak pelaku penipuan yang masih bersliweran dan tidak terberantas?

Bukan tidak mungkin hal ini menyebabkan munculnya keraguan dari masyarakat dan calon konsumen untuk bertransaksi online. Konsumen yang menyadari hal ini tentu tidak akan sembarang memilih penjual. Dan penjual tentu tidak bisa melewatkan kesempatan itu. Untuk itu, BCA menyediakan API, yakni teknologi yang menjembatani transaksi para penjual produk online dengan konsumennya menggunakan virtual account

Transaksi yang terjamin tentu memberi rasa tenang dan menghapus kekhawatiran akan penipuan

MERAUP UNTUNG DARI K-POP

Agensi BTS Untung Besar di Pasar Saham Korsel. Tapi…

Foto: Wikimedia

Mau mulai dengan kabar gembira atau kabar buruknya dulu? Oke, kabar gembira ya.


Kabar Gembira

Big Hit Entertainment Co., agensi yang menaungi boyband ultratenar BTS, baru saja mencatatkan saham di Bursa Korea dengan mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Berhubung BTS sedang digdaya, saham Big Hit laku keras.

Big Hit mencatatkan debut IPO terbesar di Korea Selatan sejak Juli 2017. Saham Big Hit laku dengan harga 270 ribu won per saham atau sekitar Rp3,4 juta--dua kali lipat lebih tinggi dari harga IPO yang dipatok bulan lalu. Seperti diwartakan CNBC, saham Big Hit naik 30 persen di tengah penurunan indeks saham Korsel sebanyak minus 0,3 persen. Spektakuler.

Oke. Siap buat kabar buruknya?

Kabar Buruk

Semua ini fana, sobat~

Sebelum BTS, Big Hit Entertainment bukan pemain gede di jagad K-Pop. Pasar didominasi oleh JYP Entertainment, SM Entertainment, dan YG Entertainment. Mereka lah otak di balik grup K-Pop populer seperti Girls’ Generation, SHINee, dan Big Bang.

Namun, BTS bukan hanya populer. Mereka lain dunia. Dalam tujuh tahun saja, mereka tak sekadar menaklukkan pasar Asia. BTS menyeberang ke AS dan menjadi grup Korsel paling sukses sepanjang masa. Penjualan album fisik mereka di AS tahun ini lebih banyak dari Billie Eilish dan Justin Bieber, mereka memenangkan Billboard Music Awards, dan konser virtual mereka Juni lalu, Bang Bang Con, ditonton 750 ribu fans di seluruh dunia.

Hampir sendirian, BTS mendongkrak nama Big Hit Entertainment. Tahun lalu, 97 persen pemasukan Big Hit didapatkan dari pemasukan BTS. Tahun ini mereka mengorbitkan boyband baru dan berusaha terjun ke dunia aplikasi digital, tapi tetap saja sekitar 88 persen pemasukan Big Hit datang dari BTS.

Terus, Masalahnya Apa?

Di sinilah situasi bertambah runyam. Korea Selatan mewajibkan semua warga negaranya yang laki-laki untuk ikut wajib militer selama 18 bulan. Kamu hanya boleh menunda wajib militer itu bila kamu sedang mengenyam pendidikan tinggi atau pelatihan khusus, itupun hanya boleh ditunda sampai usiamu 28 tahun. Dan tak seperti musisi klasik atau atlet berprestasi khusus, musisi K-Pop tak bisa menunda wajib militernya.

Anggota BTS tertua, Kim Seok-jin alias Jin, akan berusia 28 tahun bulan Desember tahun ini. Sementara Min Yoon-gi alias Suga akan berusia 28 tahun Maret tahun depan. Jin sudah “diamankan” manajemennya karena ia dikirim mengikuti program S-2, tapi nasib anggota BTS lainnya masih gelap. 

Hingga kini, parlemen Korsel masih memperdebatkan aturan yang memungkinkan artis K-Pop dapat dispensasi khusus selama dua tahun dari wajib militer. Tetapi, aturan tersebut belum pasti diundangkan. Kalau BTS terpaksa mati suri karena anggotanya ikut wajib militer, Big Hit Entertainment bisa kebakaran jenggot.

COVID-19

Anak Muda Harus Antre Sampai 2022 Buat Dapat Vaksin COVID-19

Foto: Unsplash

Kalau kamu anak muda yang sehat walafiat, jangan harap kamu bisa menyerobot antrean mendapat vaksin COVID-19. Baru-baru ini, kepala ilmuwan World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan menyatakan bahwa kelompok rentan akan diprioritaskan lebih dahulu. Anak muda dan orang dewasa yang lebih rendah resiko penyakitnya kemungkinan besar baru dapat vaksin pada 2022.

Kenapa ini Bisa Terjadi?

Besar pasak daripada tiang. Sudah ada sepuluh calon vaksin COVID-19 yang masuk tahap akhir ujicoba, dan hampir semua pakar optimis bahwa vaksin COVID-19 kemungkinan besar sudah ditemukan pada awal 2021. Namun, menemukan vaksin COVID-19 dan memproduksinya dengan jumlah massal adalah dua pekerjaan yang sama sekali berbeda.

“Banyak orang berpikir vaksin sudah tersedia antara Januari-April 2021, lalu mereka tinggal suntik vaksin dan semuanya kembali normal, tapi kenyataannya tidak begitu,” ucap Swaminathan. “Karena jumlah vaksinnya pasti terbatas, kelompok rentan bakal diprioritaskan. Orang rata-rata yang berusia muda dan kondisi kesehatannya relatif baik kemungkinan besar harus mengantre sampai tahun 2022.”

Siapa yang Dapat Duluan?

Pekerja medis dan setiap orang yang ada di garis depan upaya penanggulangan pandemi bakal didahulukan--misalnya, sukarelawan yang bekerja untuk tim penelusuran kontak, pekerja non-medis di fasilitas kesehatan, dan siapa saja yang menanggung resiko tertular virus paling tinggi. Setelah itu, masyarakat yang lebih rentan mengalami COVID-19 berat atau meninggal karena penyakit itu akan didahulukan. Misalnya lansia, atau siapa saja yang punya penyakit bawaan seperti penyakit paru-paru.

WHO sudah punya tim pakar bertajuk Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) yang bertugas bikin panduan siapa saja yang harus didahulukan, kenapa mereka harus didahulukan, dan tata cara pendistribusian vaksin yang baik dan benar. 

Dokumen tersebut belum kelar karena vaksin yang sudah pasti tokcer juga belum ditemukan. Nantinya, panduan dari SAGE bakal menjabarkan vaksin mana yang paling cocok untuk populasi tertentu, gimana cara melakukan vaksinasi ke populasi kunci tersebut, dan lain sebagainya.

Tapi, apakah sudah ada yang menyerobot antrean?

Erm, iya. Semacam itulah. AS dan Cina sama-sama sudah “membeli” jatah ratusan juta ampul vaksin dari beberapa jenis calon vaksin yang sedang dikembangkan. Artinya, begitu calon vaksin tersebut selesai dikembangkan dan mulai diproduksi, sekian ratus juta dosis pertama bakal dijatahin ke AS dan Cina terlebih dahulu. Saking parahnya perilaku ini, AS berkelakar bahwa semua penduduk AS sudah bisa divaksin di pertengahan 2021. Sementara seluruh dunia cuma bisa gigit jari.

WHO, tentu saja, mencak-mencak melihat tingkah polah ini. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut tindakan ini “nasionalisme berbalut vaksin”, dan bilang bahwa negara-negara lain yang juga membutuhkan vaksin bisa saja kehabisan jatah. “Kita harus memastikan bahwa populasi beresiko di semua negara divaksinasi terlebih dahulu, bukan seluruh populasi di satu negara saja,” ucap kepala unit penyakit baru WHO, Dr. Maria Van Kerkhove.

Mengkilap dan ada di tiap sudut jalan. Ini kisah mereka.

Surat 5.45

Kalian salah satu alasanku bangun pagi. Tetap semangat dan jaga kesehatan selalu teruntuk orang-orang dibalik 5.45. Jangan lupa sarapan :)

*Karin

Jika Carlo Acutis benar diangkat jadi Santo Pelindung Internet, maka kekuatan Rule 34 di Internet bisa diimbangi dengan baik. It is time to have balance in the internet.

*John

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Iklan Baris

Yum Jakarta. Jakarta Selatan. Soft baked cookies!

Nanda's Kitchen. Yogyakarta. Dessert: Banoffee (matcha, chocolate, coffee), Oreo dessert, Silky Pudding, Pannacota.

Nasi Sop Perjuangan. BSD, Tangerang Selatan. Selain sop, kami menyediakan menu masakan nusantara lainnya dengan konsep resto modern. Dan semua masakan kami diracik tanpa MSG. Penasaran? Silakan mampir dan icip-icip.

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini

Share this post
If I'm shinin', everybody gonna shine
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing