Asumsi 5.45

Share this post
Dua keributan, satu kabar gembira
545byasumsi.substack.com

Dua keributan, satu kabar gembira

Asumsi
Oct 1, 2020
Share this post
Dua keributan, satu kabar gembira
545byasumsi.substack.com

"Dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur!"

DEBAT (KUSIR) CAPRES AS

Janji: lebih seru dari telenovela manapun

Sumber Foto: Unsplash

Dua Capres AS baru saja berjumpa dalam debat pertama jelang Pilpres 2020, dan pertemuan mereka lebih ricuh dari antrean Odading Mang Oleh.

Selama 90 menit di Cleveland, Donald Trump dan Joe Biden bersilat lidah di hadapan sang moderator yang malang, Chris Wallace dari FOX News. Dan iya, “silat lidah” adalah istilah yang tepat. The Guardian menyebut debat tempo hari sebagai “ajang memalukan bagi AS”, sementara Der Spiegel berkelakar bahwa debat itu bak melihat “tabrakan mobil di hadapan matamu.” 

Iya, segitu ributnya.

Mereka debat soal apa?

Secara resmi, ada enam isu yang diangkat sebagai tema debat tersebut: rekam jejak masing-masing calon; pemilihan hakim Mahkamah Agung; penanganan pandemi COVID-19; ekonomi; rasisme dan kekerasan; serta persoalan integritas proses pemilihan umum.

Tentu saja, ini Trump dan Biden. Jangan harap isu-isu tersebut bakal didiskusikan dengan tenang, elok, dan gemulai.

Dalam tekanan karena penanganan pandemi yang amburadul dan protes anti-rasisme terus menerus, Trump memilih strategi menyerang. Seperti diwartakan Business Insider, ia berupaya mendominasi percakapan dan kerap merisak Biden. Setiap Biden bicara, Trump lekas memotong omongan lawannya. Lama kelamaan, Biden emosi. “Bisa diam sebentar, bung?” bentak Biden, di tengah debat. “Perilakumu tidak seperti presiden.”

Akhirnya, pola debat itu terpetakan. Trump ngegas, Biden marah-marah, sementara sang moderator, Chris Wallace, cuma bisa cengengesan kebingungan.

Beberapa Kutipan Paling “Dhuar” dari Debat Tersebut

“Kalau bisa, saya tidak mau membayar pajak.” 
- Donald Trump

Baru-baru ini, laporan The New York Times membeberkan bahwa Trump hanya membayar pajak penghasilan sebanyak 750 dollar AS sepanjang tahun 2016 sampai 2017. Sebagai perbandingan, di tahun 2019 saja, Biden membayar pajak sebanyak 300 ribu dollar AS.

Dituduh mengemplang pajak, Trump mengelak setengah hati. Ia malah pamer bahwa sebagai pebisnis sukses, ia memanfaatkan aturan pajak yang amburadul dan bila situasinya ideal, tentu saja dia tidak mau membayar pajak.

Omong-omong soal pajak…

“Insya Allah.”
- Joe Biden

Biden dan Cawapres-nya, Kamala Harris, sudah membuka laporan pajak mereka ke publik setelah Trump diganyang The New York Times. Trump masih belum buka laporan pajaknya sampai sekarang. Saat ditanya moderator, Trump berjanji bakal buka laporan pajaknya.

Kata Biden: “Kapan? Insya Allah?”

“Presiden tidak punya rencana untuk menangani pandemi. Ini orang yang sama yang bilang kamu bisa menyuntikkan pemutih ke lenganmu supaya tidak kena COVID-19.” 
- Joe Biden

April 2020 lalu, Trump memberi saran cemerlang untuk menghalau COVID-19: suntikkan desinfektan langsung ke tubuhmu. Tentu saja itu ide yang sangat buruk dan ia dikritik bertubi-tubi oleh ahli medis. Diingatkan akan pernyataan tersebut, Trump berkilah bahwa omongannya waktu itu “sekadar sarkas.”

Hingga hari ini, kasus COVID-19 dan kematian akibat COVID-19 terbanyak di dunia ada di AS. Sarkasme itu mematikan, bos.

“Proud Boys, mundur dan tunggu.” 
- Donald Trump

Mungkin ini pernyataan paling “panas” malam itu. Moderator meminta Trump menyatakan sikap tentang naiknya rasisme dan kekerasan dari grup ekstrem sayap kanan--yang banyak mendukung Trump. Sang petahana pura-pura tidak tahu grup ekstrem mana yang dimaksud, sebelum Biden menyebut Proud Boys, sebuah ormas sayap kanan ekstrem dengan ideologi rasis dan ultranasionalis.

Dengan sarkas, Trump meminta Proud Boys untuk “mundur dan tunggu”, sebelum bilang bahwa Antifa dan grup sayap kiri juga bermasalah. Tentu saja, pernyataan lembek Trump tentang Proud Boys membuat anggota grup tersebut pesta pora di media sosial.

Jadi, Siapa yang Menang?

Konsensus sejauh ini: Biden. Namun, kami menyukai kesimpulan koran The Times: “Pecundang sesungguhnya dari debat ini adalah rakyat Amerika.”

NETFLIX VS MUSLIM UIGHUR?

Kontroversi Serial Terbaru Garapan Duet Di Balik "Game of Thrones"

Sumber Gambar: Unsplash

D.B Weiss, David Benioff, dan Netflix sedang diganyang barengan oleh pemerintah AS. Proyek terbaru yang sedang digodok oleh pemrakarsa serial Game of Thrones tersebut memang spektakuler. Tetapi, mereka dituding tak sensitif terhadap penderitaan warga Xinjiang Uyghur yang sedang disekap dalam kamp-kamp penahanan. Lho, kok bisa?

Oke, jelaskan.

Mereka sedang bahu membahu memproduksi serial baru bertajuk Three Body Problem, berdasarkan trilogi buku karya Liu Cixin, penulis asal Cina.

Di atas kertas, serial buku itu seru bukan main. Ia kisah fiksi ilmiah campur sejarah campur drama politik tentang kontak pertama bumi dengan peradaban luar angkasa. George R.R Martin memujinya setinggi langit. Barack Obama menyebutnya “karya yang dengan imajinasi amat liar.” Sementara Peter Friedlander dari Netflix bilang “buku ini mengubah makna fiksi ilmiah selamanya.” 

Bahkan gara-gara buku ini, Cixin jadi orang Asia pertama yang menang anugerah Hugo Awards, penghargaan tertinggi buat karya-karya fiksi ilmiah dan fantasi.

Terus masalahnya apa?

Pertama, kehadiran Benioff dan Weiss. Banyak orang masih nggak senang sama mereka gara-gara musim-musim terakhir Game of Thrones sekacau itu. Dan nggak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana sepasang abang-abang kulit putih bisa mengadaptasi cerita yang sangat berakar pada kebudayaan Asia Timur.

Hah, begitu doang?

Tentu saja tidak. Masalah sesungguhnya adalah Liu Cixin sendiri. Dia itu… duh, gimana ya? Anggap saja dia seorang ultras pemerintah Cina.

Waduh.

Yup. Dalam wawancara dengan The New Yorker tahun lalu, Cixin membela perlakuan Cina terhadap minoritas Muslim Uighur di provinsi Xinjiang. Sekadar mengingatkan: Cina dituding mengoperasikan 400 kamp kerja paksa di mana jutaan minoritas Uighur diculik, dijadikan subyek eksperimen medis, dipaksa aborsi, dan diindoktrinasi.

Ini kata Cixin soal Uighur: “Mending mana, mereka ditahan di sana, atau mereka menikam-nikam orang di stasiun kereta dan bikin serangan teroris di sekolah? Lagipula, pemerintah Cina berusaha membantu kondisi ekonomi mereka supaya tidak terjebak kemiskinan. Kalau negara ini kamu “longgarkan” sedikit saja, konsekuensinya bisa ngeri.”

…

Iya…

Kok… nggak asyik ya?

Ya memang. Saking ributnya, lima orang senator dari partai Republikan AS sampai mengirimkan surat ke Netflix, memohon-mohon mereka untuk membatalkan adaptasi serial tersebut. Jangan lupa: AS lagi nggak akrab sama Cina. Belum kelar perang dagang dan saling tuding soal penanganan buruk COVID-19, sekarang AS menuduh Cina mencuri data pribadi warganya. *uhuk* TikTok *uhuk*

Terus, Netflix bilang apa?

Mereka sih lempeng aja. Dalam pernyataan resminya, Netflix mengaku “tak setuju” dengan posisi Cixin, tetapi ucapan kontroversial tersebut nggak ada hubungannya dengan serial yang sedang dikembangkan Weiss dan Benioff.

Menurut Asumsi sendiri gimana?

Kami sih masih belum memaafkan tumpukan dosa Weiss dan Benioff di season 8 Game of Thrones, ya. Ingat apa yang mereka lakukan pada Kanjeng Nyai Daenerys?

Hadeh. Sudah berhasil saya lupakan, sekarang teringat lagi.

Siri, play “Lumpuhkanlah Ingatanku” by Geisha.

COVID-19

Tenang, ini kabar gembira.

Sumber Gambar: Unsplash

Salah satu calon vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di AS ternyata juga efektif untuk pengguna lansia, tak cuma anak muda dan orang usia dewasa. 

Kabar gembira itu dipaparkan oleh studi yang terbit Selasa (29/9) lalu di New England Journal of Medicine. Calon vaksin yang sedang dikembangkan oleh Moderna, sebuah perusahaan bioteknologi asal AS, memantik respon sistem imun yang baik dari subyek tes berusia di atas 56 tahun. Bahkan, mereka tak perlu diberikan dosis vaksin berlebih: cukup 100 mikrogram per orang, sama seperti dosis sewajarnya.

Temuan ini patut disyukuri karena lansia jauh lebih berisiko mengalami efek samping dahsyat dari COVID-19. Data dari Center for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa orang berusia 50-64 tahun empat kali lipat lebih berisiko masuk RS dan tiga puluh kali lipat lebih berisiko meninggal karena COVID-19 dibandingkan orang berusia 18-29 tahun. Semakin tua seseorang, semakin tinggi resikonya.

Sebelum calon vaksin Moderna, banyak epidemiolog sibuk memutar otak untuk memvaksinasi populasi lansia. Salah satu solusi adalah memberikan dosis lebih bagi lansia, tetapi itu bisa bikin stok vaksin cepat menipis. Solusi lain adalah “vaksinasi cincin”--strategi di mana semua orang di sekeliling lansia akan divaksinasi, tapi tidak si lansia. Lagi-lagi, itu strategi berisiko. Bagaimana jika tidak ada vaksin yang cukup untuk memvaksinasi semua orang di sekitar lansia? Bagaimana jika si lansia keluyuran dan terinfeksi di luar?

Hasil menjanjikan dari calon vaksin Moderna ini bisa jadi solusinya.

Setiap 30 September, ada hantu yang harus diantar pulang.

Surat 5.45

Suka banget sama tulisan Langit Pagi Memerah di Barat-nya Permata Adinda. Bule - bule yang arrogant boikot sawit karena pencemaran lingkungan ternyata melakukan hal yang lebih bodoh dan selfish terhadap lingkungan. Jadi bisa buat counter attack kalo buat debat di Quora hihi.

*Anisa N.F

Gara-gara Raka dan tulisan Ig nobelnya, jadi terpancing untuk mencari tahu dan menemukan Big Brother award dan Bad Sex in Fiction award. Terima gaji 🙏🏼

*Tidak

Kutipan favorit saya dari novel Elizabeth Gilbert yang masuk nominasi Bad Sex in Fiction Award 2019: "Kemudian saya berteriak seperti habis dilindas kereta api, dan saya menggigit jemarinya seperti serdadu menggigit peluru."

Brilian. Sungguh brilian.

*Raka Ibrahim

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Iklan Baris

Velma Inc. Tegal. Sedia masker kain buat anak sekolah motif lucu-lucu harga grosir, ada juga brownies crispy. Sila cek instagramnya aja kalo kepo. Bisa kirim keluar kota, kamu mah di rumah aja.

Nasi Sop Perjuangan. Tangerang Selatan. Selain sop, kami menyediakan menu masakan nusantara lainnya dengan konsep resto modern. Dan semua masakan kami diracik tanpa MSG. Penasaran? Silakan mampir dan icip-icip.

Lily's Kitchen. Jakarta. Food to warm your soul. Let's order to Lily's Kitchen.

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini

Share this post
Dua keributan, satu kabar gembira
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing