Asumsi 5.45

Share this post
Hari yang cerah untuk melihat-lihat ke luar
545byasumsi.substack.com

Hari yang cerah untuk melihat-lihat ke luar

Asumsi
Aug 19, 2020
Share this post
Hari yang cerah untuk melihat-lihat ke luar
545byasumsi.substack.com

Jangan bergerak terlalu kencang.

Meski dinilai aman, Thailand belum akan membuka pariwisata

Industri ini sangat penting bagi perekonomian negara, tetapi pemerintah Thailand tak mau tergesa.

Dilansir Malay Mail, Johann Jones selaku Kepala Keselamatan Tourlane, sebuah startup perjalanan yang berbasis di Berlin, meluncurkan daftar tujuan wisata teraman bagi wisatawan internasional saat pandemi COVID-19 pada Senin (10/8). Peringkat pertama diduduki oleh Thailand.

Kriteria penentu daftar negara tersebut meliputi banyaknya sinar matahari per hari untuk aktivitas luar ruangan, kepadatan penduduk di tiap negara, juga skor Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) yang mengevaluasi kemampuan negara dalam merespons risiko kesehatan masyarakat dan keadaan darurat yang menjadi perhatian nasional dan internasional

Hasilnya, Thailand menduduki puncak daftar negara pariwisata teraman dengan skor IHR 85 persen karena kepadatan populasi sedang, jumlah kasus COVID-19 yang sangat rendah, dan tidak ada kasus penularan domestik (local transmission) selama 84 hari.

Hingga Selasa (18/8), jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Thailand mencapai 3.381 kasus positif dan 58 kematian. Hanya ada 125 pasien yang sedang dalam perawatan.

Adapun 9 negara yang menjadi tujuan wisata paling aman di dunia setelah Thailand ialah Yordania, Polinesia Prancis (France Polynesia), Yunani, Uruguay, Italia, Kamboja, Jepang, Irlandia, dan Botswana.

Meski begitu, otoritas Thailand tidak terburu-buru untuk menggelar kembali karpet pariwisata internasional dalam waktu dekat. Chattan Kunjara Na Ayudhya selaku Wakil Gubernur Otoritas Pariwisata (organisasi di bawah Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand) mengatakan bahwa tidak ada perbincangan tentang pembukaan kembali segera industri pariwisata Thailand, yang meraup 1,93 triliun baht (Rp913 triliun) tahun lalu.

"Saya tidak melihat sinyal dari pemerintah bahwa Thailand akan dibuka kembali tahun ini," katanya pada seminar virtual tentang kondisi pariwisata Sungai Mekong pada 5 Agustus.

"Periode Natal, biasanya musim yang ramai, sekarang dalam bahaya, dan saya bahkan melihat Tahun Baru Imlek di bulan Februari dengan ragu-ragu,” kata Chattan menambahkan.

Menurut Bangkok Post, Negeri Gajah Putih itu mencatat rekor 39,8 juta wisatawan asing pada 2019. Angka itu melebihi separuh jumlah penduduk Thailand. Selain itu, sektor pariwisata menyumbang sekitar 12 persen dari ekonomi negara.

Kendati risiko finansial penutupan Thailand dari kunjungan wisatawan internasional sangat tinggi, Chattan mengatakan penduduk setempat tetap menunjukkan keprihatinan tentang kemungkinan kasus infeksi baru yang diimpor ke negara tersebut.

Dengan tidak adanya wisatawan asing, Thailand telah mengalihkan perhatiannya untuk mempromosikan pariwisata domestik di negaranya dengan menggelontorkan tiga paket stimulus senilai 22,4 miliar baht (Rp10,5 triliun) pada bulan Juni. Paket pertama akan digunakan untuk mendanai perjalanan liburan bagi 1,2 juta petugas kesehatan serta menyuntikkan anggaran tersebut ke perusahaan tur lokal. Paket lain akan mensubsidi makanan, akomodasi dan layanan di tempat-tempat paling diminati wisatawan, serta tiket pesawat domestik dan perjalanan.

“Masih banyak kegugupan,” kata Chattan. “Kami mengambil pendekatan yang sangat, sangat hati-hati.”

*MM Ridho

UU Minerba menguntungkan siapa? Ini jawaban Faisal Basri.

Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi

Di Jerman, warga membela babi hutan pencuri laptop

Sumpah, ini berita sungguhan.

Cerna informasi berikut baik-baik: seekor babi hutan yang termahsyur di media sosial karena mencuri laptop seorang nudis di Berlin, Jerman, akan diburu oleh tim gabungan dari Dinas Perhutanan. Tak terima dengan perburuan tersebut, sejumlah warlok dan aktivis lingkungan menggalang dukungan dan melaksanakan aksi protes yang membuat Jerman gempar.

Awal Agustus lalu, sebuah kejadian kocak berlangsung di Teufelsee, sebuah hutan kota dan resor yang terletak di pinggir danau di Berlin, ibukota Jerman. Alkisah, seorang pria (tua) sedang berjemur dalam keadaan telanjang bulat di pinggir danau tersebut. Tenang saja, ia bukan eksibisionis--justru ia seorang nudis, dan Teufelsee adalah wilayah di mana kaum nudis diperbolehkan untuk bercengkrama dalam keadaan apa adanya.

Tiba-tiba, pria itu mendengar suara grasak-grusuk di dekat tempat berjemurnya. Seekor babi hutan betina menggigit ransel kuning berisi laptopnya dan lari terbirit-birit sebab mengira ransel tersebut berisi makanan. Pria itu pun mengejar sang babi hutan berkeliling danau sebelum merangsek masuk ke semak-semak.

Menurut pengakuan pria itu, sang babi hutan terjungkal saat melangkahi kardus yang terhampar di tanah. Kemudian, sang pria menepuk tangannya dan menghantam tanah dengan sebuah ranting. Tindakan ini bikin takut sang babi hutan, yang barangkali juga sudah sadar bahwa ransel itu tidak berisi makanan. 

Akhirnya, sang nudis berhasil mendapatkan kembali laptopnya. Ketika ia muncul dari semak-semak, ia telah ditunggui puluhan pengunjung danau, yang bertepuk tangan meriah melihatnya menenteng ransel kesayangan.

Peristiwa gemilang ini didokumentasikan oleh seorang fotografer yang kebetulan sedang berleha-leha di pinggir danau. Setelah menghampiri sang pria nudis dan menunjukkan hasil karyanya, sang pria nudis kabarnya ketawa ngakak dan mengizinkan sang fotografer mempublikasikan foto-foto tersebut di media sosial. Kontan, kisah menegangkan kejar-kejaran nudis vs babi hutan maling itu mewabah.

Hampir semua pihak menanggapi insiden tersebut dengan senyum dan haru. Adele Landauer, yang pertama mempublikasikan kejar-kejaran itu di media sosial, memuji betapa “ngototnya” sang pria nudis walau ia harus berlari “sambil memakai jas ulang tahunnya” alias bertelanjang bulat. Sementara Derek Ehlert, ombudsman urusan hewan liar di Pemkot Berlin, menyatakan bahwa hewan seperti babi hutan dan rubah belakangan semakin sering nyelonong ke resor-resor pinggir danau Berlin. Tapi tak masalah, sebab mereka “tidak berbahaya dan terbiasa menghadapi manusia.”

Namun, rupanya ada yang kebakaran jenggot mendengar insiden ini. Dinas Perhutanan Distrik Grunewald, wilayah sekitar danau tersebut, mengaku prihatin mendengar kejadian kejar-kejaran nudis versus babi hutan. Menurut kepala Dinas Perhutanan Grunewald, Katja Kammer, “babi hutan ini dan kedua anaknya sering mampir ke Teufelssee. Mereka mencari makan di siang bolong dan tak malu meskipun ada manusia.”

Oleh karena itu, Kammer dan Dinas Perhutanan merasa mereka telah mengganggu kenyamanan para pengunjung danau Teufelssee. Mau tidak mau, pemerintah harus turun tangan untuk “memindahkan mereka” secara permanen. Seperti diwartakan The Guardian, “pemindahan permanen” hanyalah istilah halus para birokrat. Makna sesungguhnya: babi hutan tersebut akan diburu dan dibinasakan.

Tentu saja, pengumuman ini bikin warga sekitar dan aktivis lingkungan mengamuk. Babi hutan tersebut dianggap tak berbahaya dan sudah sering berinteraksi dengan warga-warga yang main di Teufelssee. Babi hutan tersebut berbagi tempat tinggal dengan damai bersama para turis, meski sesekali suka iseng mengganggu pengunjung atau mencuri makanan orang. Bahkan, sang babi hutan sudah punya nama yang disematkan para warlok: Elsa, sang babi hutan bersahabat.

Tak terima dengan rencana memburu Elsa, kelompok kampanye Action Fair Play mengorganisir demo akhir pekan (16/8) lalu. Puluhan demonstran terlihat memadati kantor Dinas Perhutanan Berlin, meminta agar rencana perburuan Elsa dibatalkan. Tak henti di sana, aktivis lingkungan dan warga sekitar bahu membahu memprakarsai petisi daring di Change.org yang bertujuan “menyelamatkan Elsa, sang babi hutan bersahabat dari Teufelssee”. Hingga kemarin (17/8), petisi tersebut telah menuai setidaknya lima ribu tanda tangan.

Aksi penyelamatan Elsa itu bahkan menuai dukungan dari pihak-pihak tertentu di pemerintah kota Berlin. Marc Franusch, jubir Komisi Kehutanan Berlin, mengaku tidak paham bagaimana Elsa dan anak-anaknya akan diburu dan ditembak. “Kalaupun perburuan itu mau dilakukan, ini jangka waktu yang salah,” ucapnya. “Secara hukum, anak-anak Elsa terlalu muda untuk ikutan ditembak.”

Hingga kini, para aktivis dan warga tetap menggalang aksi solidaritas untuk menyelamatkan Elsa. Menurut argumen mereka, Elsa adalah babi hutan yang ramah dan tidak berbahaya kepada manusia seperti babi hutan lainnya. “Elsa berhak untuk tetap hidup,” ucap kampanye mereka.

Jerman telah melonggarkan sebagian besar aturan social distancing dan lockdown setelah pandemi COVID-19 mereda berkat penanganan tangkas pemerintahnya. Meski acara berskala besar seperti pertandingan olahraga dengan penonton atau konser belum diperbolehkan, warga di sebagian besar wilayah Jerman telah diperkenankan berkumpul di tempat umum.

Setelah kompetensi pemerintah berhasil menyelamatkan mereka, kini para warga berpaling untuk menyelamatkan Elsa, sang babi hutan ramah dari Teufelssee.

*Raka Ibrahim

Surat 5.45

Aku kehilangan pekerjaanku karena pandemi. Kabar dari Asumsi menemani masa-masa suram di rumah kedua orang tuaku. Biasanya saban hari kubuka email untuk memeriksa pekerjaan, kini untuk membaca 5.45. Meski yang kubaca tak selalu kabar baik, bagiku kalian memberi penghiburan bagi jiwaku, terutama tulisan Raka Ibrahim.

*Rani

Terima kasih, Asumsi, atas tulisan-tulisan menariknya setiap pagi, terutama tulisannya Permata Adinda yang mengulas isu-isu penting yang jarang diangkat tetapi sangat perlu diketahui orang banyak diulas dengan sangat menarik. Terus sebarkan pesan positif dan membuka wawasan masyarakat Indonesia ✊

*Reza Fahlevi

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Iklan Baris

Lit.shopey. Tambahkan koleksi perhiasan Anda! Kami menjual kalung dan gelang dengan liontin yang terbuat dari BUNGA KERING. Dapat request bunga, ukuran liontin & warna strap. Semua di bawah Rp50 ribu. Dapatkan promo gratis ongkir spesial hari kemerdekaan.

Susu Micow. Mau nyari susu murni yang sehat, enak, dan banyak di Kota Bogor? Ya susu Micow aja. Kini susu Micow tersedia di Grabfood. Grab it fast!

Dapur Kandara. Kami menyediakan catering/masakan/paket makanan untuk stok di rumah untuk kamu yang tidak sempat untuk masak dan ke pasar Bisa menggunakan vakum (untuk luar kota). 085774376584.

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini

Share this post
Hari yang cerah untuk melihat-lihat ke luar
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing