Asumsi 5.45

Share this post
Hello, goodbye
545byasumsi.substack.com

Hello, goodbye

Asumsi
May 20, 2020
Share this post
Hello, goodbye
545byasumsi.substack.com

If they stopped laughing for a moment, they might have to realise the rage against something or someone they were supposed to love.

Dengan ini, Kartu Prakerja menjadi lelucon buruk yang salah tempat

Pelatihan tandingannya, yang gratis, malah lebih menarik.

Coba tebak, berapa biaya kursus menginstall Windows?

M-mm... gratis? Kan cuma perlu klik next, next, next. Nggak harus paham bahasa Inggris. Bapakku aja bisa menginstall program-program yang semua petunjuk dan tombolnya berbahasa Thailand ke laptopnya.

Nah, kalau ikut anggaran Kartu Prakerja, Rp260.000 saja.

Serius?

Lanjut. Gimana kalau mau jadi pengemudi ojek online yang sukses?

Jangan kurang ajar sama penumpang, rajin-rajin ikut demonstrasi bareng serikat biar nggak dikerjain "mitra", menabung...

Atau ikut paket pelatihan Kartu Prakerja? Nggak sembarangan, lho, ini. Pelatihan ojek online-nya terdiri dari enam kelas, termasuk "perencanaan keuangan untuk pekerja harian" yang diampu oleh Vice President of Corporate Strategy and Finance Ruangguru. Ada pula kelas customer service dan bahasa Inggris dasar. Dan yang terbaik: teknik mengelola stres.

Hmm, judulnya terdengar ndakik-ndakik buat urusan yang bisa diajarin temanmu di pos ronda. Ongkosnya berapa?

Aslinya Rp3.825.000. Tapi khusus untuk kelas prakerja, jadi Rp1 juta saja. Diskon gede-gedean, dong, namanya juga lagi krisis. Oh ya, pelatihan ini juga mengajarkan teknik mengelola dana cadangan.

Dana cadangan apaan? Kenapa nggak perusahaan-perusahaan aja yang diajari mengelola dana cadangan untuk menyelamatkan para pekerja, yang selama ini jatuh-bangun supaya perusahaan profit, profit, bikin kantor yang  keren dan nyaman di gedung mewah, profit, profit?
 

Kalem, dong. Kalau nggak tertarik, kan, bisa pilih kursus lain. Opsinya banyak, ada keterampilan membuat silky pudding (Rp200.000), siasat bekerja dalam tim (Rp850.000), dan teknik beriklan di YouTube (Rp699.000).

Terlepas dari ke-absurd-an dua yang terakhir, semua itu kan bisa dipelajari secara gratis di internet!

Memang. Baru-baru ini, fakta itu ditunjukkan bulat-bulat oleh situs prakerja.org. Seperti Kartu Prakerja resmi bikinan pemerintah, situs ini menawarkan pelatihan dasar wirausaha, pengembangan diri, bisnis dan keuangan, serta teknologi dan software. Tapi kebanyakan materinya disalurkan dari YouTube. Gratis dan, yang terpenting, pendaftarannya tak berbelit-belit.

Kalau mau ikut pelatihan Kartu Prakerja yang resmi, caranya lebih susah?

Pertama, kamu mesti mengisi daftar identitas seperti nama lengkap, alamat email, nomor KTP, dan alamat tempat tinggal di situs prakerja.go.id. Terus, sembari menunggu data terverifikasi, kamu juga mesti mengikuti tes motivasi dan pengetahuan dasar. Setelah itu, kamu diarahkan ke laman dashboard untuk memilih gelombang pelatihan. Itu pun kalau ada yang buka. Kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Prakerja Denni Puspa Purbasari, gelombang keempat program ini baru akan dibuka pada 26 Mei mendatang.

Tidak mengejutkan. Oh ya, dengar-dengar, program pelatihannya saja mendapat anggaran Rp5,6 triliun? Sama sekali tidak mengejutkan.

Orang-orang yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Prakerja.org mendesak penegak hukum dan KPK agar mengusut kemungkinan konflik kepentingan yang mengarah ke korupsi besar-besaran.

Sudah sepantasnya. 

Kata pendiri situs prakerja.org, kalau anggaran itu dialihkan untuk komponen bantuan sosial, jumlah penerimanya bisa bertambah 1,6 juta orang, dengan jatah Rp3,5 juta per orang.

Hebat betul kalau bantuan tunai yang layak bisa terwujud di Indonesia. Kayak negara lain saja.

Aduh, sinis banget. Bukannya kita cinta Indonesia, ya?

Lho, kita patut marah justru karena kita mencintai Indonesia. Cintanya besar dan dalam sekali, tapi bukan untuk Indonesia yang kayak begini. Jangan dibiarkan terus begini.

*Permata Adinda & Dea Anugrah

Para penukar uang bisa meraup untung hingga puluhan juta menjelang Idulfitri. Tapi sekarang keadaannya berbeda.

Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi
 

Kata sains, pandemi yang lebih parah akan datang kalau manusia terus merusak alam

Ini bukan soal memakai sedotan plastik atau kantong kresek, melainkan eksploitasi oleh perusahaan-perusahaan besar

“Ada satu spesies yang bertanggung jawab atas pandemi COVID-19—kita. Seperti halnya krisis iklim dan keanekaragaman hayati, pandemi saat ini adalah konsekuensi dari aktivitas manusia yang selalu memperjuangkan pertumbuhan ekonomi dengan cara apa pun,” ungkap sekelompok peneliti yang tergabung dalam The Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiveristy and Ecosystem Services (IPBES).

Tim peneliti yang terdiri dari Josef Settele, Sandra Diaz, Eduardo Brondizio, dan Peter Daszak memperingatkan bahwa akan ada pandemi-pandemi baru jika manusia tidak berhenti merusak alam. Hingga saat ini, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia diestimasikan telah menyebabkan 700.000 kematian setiap tahunnya. Namun, di masa mendatang, pandemi dapat terjadi lebih sering, cepat, dan bisa jadi lebih mematikan.

1,7 juta virus yang diketahui dapat menginfeksi manusia kini hidup di mamalia dan burung. Para peneliti, yang sebelumnya menemukan bahwa 1 juta spesies hewan dan tumbuhan berisiko punah selama satu dekade mendatang, mengatakan bahwa virus-virus ini bisa saja menjadi penyakit baru yang lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan COVID-19.

Walaupun asal muasal virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 belum diketahui secara pasti, 60% penyakit menular bersumber dari hewan—dengan 70% penyakit menular yang baru muncul berasal dari satwa liar. AIDS, misalnya, berasal dari simpanse. Begitu pula dengan SARS yang terindikasi ditularkan oleh hewan yang hingga saat ini belum dapat dipastikan spesiesnya.

Selama 50 tahun terakhir, 60% satwa liar punah, sementara jumlah penyakit menular meningkat empat kali lipat dalam 60 tahun terakhir. Kerusakan ekosistem jelas turut memperparah kemunculan dan penyebaran penyakit menular baru.

Wabah Ebola di Afrika, misalnya, paling banyak terjadi di wilayah-wilayah bekas penebangan hutan. Pada 1990, jumlah kasus malaria di Peru juga meningkat dari 600 kasus per tahun menjadi 120.000—menyusul pembangunan jalan di tengah hutan. Nyamuk pembawa penyakit malaria pun diketahui mengigit 278 kali lebih sering dibandingkan spesies yang sama di hutan yang tidak terusik.

“Merajalelanya penebangan hutan, ekspansi agrikultur yang tak terkendali, pertambangan dan pembangunan infrastruktur, serta eksploitasi spesies liar telah menyebabkan penyebaran penyakit dari satwa liar ke manusia jadi lebih mudah,” ungkap para peneliti di artikel mereka.  

Habitat alami tempat hidup berbagai spesies terus berkurang hingga kini—menyebabkan banyak spesies terpaksa mencari tempat tinggal lain yang lebih dekat dengan manusia. “Kita telah merusak ekosistem dan berisiko membuat virus di hewan menemukan inang baru: kita,” ujar Marie Quinney, spesialis Nature Action Agenda, di weforum.org. 

Hingga saat ini, dunia baru mengonservasi 15% lahan dan 7% lautan di bumi. Agar krisis lingkungan dapat terkendali dan wabah penyakit dapat dicegah, diketahui bahwa setidaknya 30% wilayah di bumi mesti terlindungi pada 2030. Sejumlah negara pun mulai sepakat untuk mengembalikan separuh planet Bumi ke alam dan memanfaatkan sisanya secara bertanggung jawab.

Para peneliti IPBES mengimbau stimulus penanganan COVID-19 mesti turut mempertimbangkan dampak ke lingkungan. Negara-negara mesti memperketat regulasi terkait lingkungan, mengadopsi pendekatan ‘One Health’ yang menyadari keterkaitan antara kesehatan manusia dan alam, serta memperbaiki sistem layanan kesehatan di negara-negara paling rentan.

Menurut Daszak, stimulus ini tidak murah. “Program ini dapat menghabiskan puluhan miliar dolar setiap tahunnya,” katanya. Namun, jumlah ini tak seberapa dibandingkan pandemi yang dapat menghabiskan biaya hingga triliunan dolar. “Jadi ini adalah investasi yang baik,” lanjutnya.

UN Environment Programme memperkirakan bahwa setiap dolar yang digunakan untuk merestorasi alam akan memberikan manfaat ekonomi setidaknya sebesar USD9. Begitu pula hasil laporan dari Food and Land Use Coalitionyang menemukan bahwa perubahan cara bertani dan memproduksi pangan dapat membuka kesempatan bisnis baru bernilai USD4,5 triliun setiap tahunnya pada 2030, dan pada saat yang sama menghemat biaya triliunan dolar untuk menanggulangi kerusakan lingkungan dan sosial.  

“Bisnis seperti sekarang ini tidak akan berhasil. Bisnis seperti biasa sama saja dengan menunggu pandemi kembali muncul dan kita hanya bisa mengharapkan vaksin. Kita mesti membongkar akar masalah utamanya,” pungkas Daszak.


*Permata Adinda

Surat 5.45

Kak, saya masih nunggu kaus Asumsi Distrik. Udah kirim alamat dan nomor telepon, tapi belum ada kejelasan lanjutan.

*AA

Terima kasih, Asumsi, karena masih dan selalu berbagi kegembiraan lewat 5.45 atau apa pun produknya, tak peduli seberapa brengseknya iklim media kita hari ini. Oh iya, Bung Dea, yang host-nya Distrik itu, boleh kali, Bung, bagi-bagi rekomendasi bacaan/film untuk mengisi-ulang kepala yang remuk dihajar berita-berita klikbait. Bukankah selalu ada buku/film baik di tengah pandemi? Tetap hangat dan tetap baik ya, Asumsi.

*Fatih Muftih


===
 

Halo, AA, terima kasih sudah mengabari. Sayangnya, formulir surat 5.45 tidak memungkinkan kami melacak kontakmu, apalagi kamu hanya memperkenalkan diri dengan inisial. Kalau tidak berkeberatan, tolong kirim data diri dan keluhanmu ke randy@asumsi.co, ya. Terima kasih banyak! (Omong-omong, saya juga belum dapat kaus itu!)

Fatih, baru-baru ini saya membaca lagi novel Kurt Vonnegut, Breakfast of Champions. Menurut para kritikus, buku ini tak sehebat Slaughterhouse-Five atau Cat's Cradle, tapi tetap lucu dan sedih, kok--itulah kepribadian terbaik bagi buku-buku. Selain itu, novel ini istimewa karena Vonnegut menulisnya sebagai kado ulang tahun kelimapuluh buat dirinya sendiri, ketika dia sudah sukses dan mengerti bahwa kesuksesan sama sekali tidak membuatnya lebih bahagia.

Kalau film, belakangan saya rajin menonton karya orang-orang yang berbagi leluhur dengan saya, mulai dari Stephen Chow, Chow Yun Fat, hingga Ernest Prakasa. Mungkin karena saya sedang kangen sekali kepada ibu dan nenek saya, tapi tidak bisa mudik.

Kalau kamu suka Kungfu Hustle dan Shaolin Soccer, coba tonton juga Love on Delivery. Penuh slapstick, mentah, tapi awas muntah gara-gara terlalu banyak tertawa! Cek Toko Sebelah dan Ngenest juga lebih seru ketimbang yang saya kira. Terutama Cek Toko Sebelah, yang bolak-balik bikin saya tertawa dan menangis, menangis dan tertawa.

*Dea Anugrah

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Kalau kamu punya informasi penting tentang kesalahan penanganan wabah COVID-19 di tingkat pengambil kebijakan dan ingin menjadi whistleblower, kirimkan pesanmu ke redaksi@asumsi.co. Kami bisa menjaga kerahasiaan identitasmu.

Iklan Baris

Milki Kuki Shop. Jakarta Barat. Sedia masker kain katun dan scuba dengan warna pastel lembut, 3 lapis bisa diisi tisu. Walaupun PSBB udah dilonggarin, tapi pakai masker kain mah wajib kalau mau keluar rumah. WA: 0895377317765.

Marnoct Fruit. Online. Halo, lagi ga bisa keluar rumah tapi butuh buah-buahan segar? Kami bisa antar sampai ke rumah. Mohon maaf baru di wilayah DKI Jakarta. Tersedia buah impor atau lokal. Cobain alpukat mentega, anggur sweet sapphire atau strawberry koreanya. WA: 08119110390. Thanks!

Kopi Dalam Rumah. BSD, Tangerang Selatan. Promo beli 3 botol es kopi susu ruang tamu hanya 50 ribu rupiah, free delivery area tangerang selatan. Kopi dalam rumah Tersedia juga melalui GoFood dan Tokopedia. WhatsApp: 087808251137.

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini

Share this post
Hello, goodbye
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing