Grow old along with me 👴

Will you still need me, will you still feed me, when I'm sixty four?

Perkara menjadi tua bersama

Saya menulis ini beberapa tahun lalu. Tentu bukan tentang Corona. Hari ini saya tidak sanggup lagi membicarakan Corona. Mungkin besok bisa.

Terilhami oleh puisi berjudul “Rabbi Ben Ezra” karya penyair Inggris Robert Browning,  John Lennon menggubah lagu “Grow Old with Me” untuk Yoko Ono, pasangannya, pada 1980.

Grow old along with me
Whatever fate decrees
We will see it through
For our love is true.

Jangan membandingkannya dengan lagu-lagu cinta terbaik Lennon macam "The Ballad of John & Yoko”, “Oh My Love”, atau “Woman." Dengarkan saja, dan kamu akan lekas menyadari bahwa ia lagu yang sempurna untuk mengiringi vasektomi.

Membayangkan cinta di masa tua mungkin bukan kekuatan Lennon. Tentang lagu The Beatles “When I'm Sixty-Four” yang mengharukan itu, Lennon berkata kepada David Sheff dari Playboy: “Lagu itu sepenuhnya milik Paul [McCartney]. Saya bahkan tidak bermimpi menciptakan yang semacam itu. Ada hal-hal yang tak pernah saya pikirkan, dan itu salah satunya.”

Baris pertama “Rabbi Ben Ezra” yang dipinjam Lennon (Grow old along with me!) telah jadi ajakan yang mahsyur dalam bahasa apa pun. Orang-orang mengatakannya meski tahu bahwa manusia bisa mati dengan gampang dan cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar. Mereka mengatakannya justru karena tahu: semakin kecil kemungkinan sebuah harapan terwujud, semakin ia terasa berharga.

Namun, tak lama lagi sihir itu akan habis. Menjadi tua bersama, alih-alih bertahan sebagai cita-cita romantik, bakal berubah jadi kenyataan bagi segenap manusia di planet ini. 

Pertengahan Mei 2016, Elena Holodny menulis di Business Insider dan situs World Economic Forum bahwa menjelang 2020 akan ada lebih banyak orang berusia lanjut ketimbang balita di Bumi. 

Pada 2050, menurut prakiraan Biro Sensus Amerika Serikat, orang-orang berumur 65 tahun ke atas akan menjadi sekitar 15,6 persen warga dunia sementara anak berumur 5 tahun ke bawah hanya 7,2 persen, dan perbedaan di antara kedua kelompok itu bakal terus membesar.

Sebuah tim dari Bank of America Merrill Lynch (BAML) yang dipimpin analis Beijia Ma mengirimkan catatan investasi untuk klien mereka sekitar sepekan sebelum tulisan Holodny terbit: “Penuaan telah menjadi fenomena universal … Harapan hidup sepanjang 300-400 tahun atau bahkan perpanjangan tak terbatas mungkin saja tercapai di masa hidup kita.”

“Meski kalimat terakhir catatan itu terkesan seperti fiksi ilmiah,” kata Oscar Williams-Grut di Business Insider, “kenyataannya memang semakin banyak orang berumur panjang. Dengan usia harapan hidup rata-rata yang diperkirakan mencapai 77,1 tahun, pada 2050 akan terdapat sekitar 2,1 miliar lansia, jauh lebih banyak dari sekarang, yaitu 901 juta.” 

Selain usia harapan hidup, pergeseran demografi itu juga disebabkan oleh penurunan tingkat fertilitas atau kesuburan. Dibandingkan dengan 1950, tingkat kesuburan global saat ini hanya separuhnya.

Menurut teori demographic transition dalam sosiologi, tren kematian dan kelahiran di suatu negara berubah-ubah seiring tahapan industrialisasi. 

Pada masyarakat praindustri, tingkat kematian dan kelahiran sama tinggi, dan karenanya pertumbuhan penduduk jadi amat lambat (di bawah 0,05 persen).

Pada tahap awal industri, jumlah kematian menurun sementara kelahiran meningkat seiring perkembangan yang signifikan di bidang kesehatan dan teknologi pangan. 

Dan pada tahap berikutnya, sebagaimana kini dialami banyak negara maju, tingkat kematian dan kelahiran jadi sama-sama rendah. 

Sebabnya ialah pembaruan-pembaruan yang dilandasi peralihan nilai: Urbanisasi, peningkatan status dan kualitas pendidikan untuk perempuan, pengurangan tenaga kerja di bawah umur, kesadaran untuk menggunakan kontrasepsi, dan lain-lain.

Sekalipun disebabkan oleh hal-hal baik, populasi yang mengandung terlampau banyak orang berusia nonproduktif adalah tantangan berat bagi negara. 

Pengeluaran pemerintah untuk pensiun, perawatan kesehatan, dan program-program sosial bagi orang-orang tua bakal meningkat. Ia bisa pula membebani pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan apabila pemerintah mengalihkan anggaran belanja infrastruktur dan pendidikan untuk keperluan tersebut.

Menurut sebuah laporan yang dilansir European Comission, populasi Jerman yang terdiri dari 81 juta orang diperkirakan akan berkurang jadi 74,5 juta pada 2050, dengan tenaga kerja mengempis hingga lebih dari 20 persen.

Kelompok umur dengan anggota terbanyak di Jerman adalah 50-54 tahun, yaitu 8,5 persen dari keseluruhan. Sedangkan kelompok umur 25-29 mereka 6,3 persen dan kelompok umur 0-4 tahun hanya 4,2 persen. Pada 2050, diperkirakan pajak dari satu orang pekerja bakal menyokong dua orang pensiunan di negara tersebut.

Salah satu jalan keluar untuk Jerman dan negara-negara dengan masalah serupa adalah imigrasi. Menurut Bank of America, dengan masuknya tenaga-tenaga kerja baru, ketimpangan demografi dapat dihambat dan ladang pajak pun meluas.

Di Indonesia, situasinya berbeda sama sekali. Kelompok usia terbesar saat ini adalah 0-4 tahun dengan persentase hampir sepersepuluh dari populasi.

Menurut data Departemen Ekonomi dan Sosial PBB, peralihan demografik bakal membentuk populasi Indonesia ke dalam kelompok-kelompok usia yang ideal pada 2050. 

Pada 2050, saya akan berumur 59 tahun dan menjalani hidup dengan gembira karena ada banyak anak muda. Mereka pastilah pintar dan gesit dan penuh gagasan besar, serta tidak berbau pupuk kompos seperti orang-orang yang menjadi tua bersama saya.

*Dea Anugrah

Pemakaian internet meningkat, kecepatannya menurun

Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi

Surat 5.45

Akhirnya, setelah sekian lamaaa, email dari 5.45 bukan soal Corona lagi hari ini. Tadinya udah sempat mual karena 5.45 membahas Corona tiap hari, sedangkan pikiran lagi pengin dialihkan dari topik yang di mana-mana selalu ada. Tapi pagi ini berbeda. Terima kasih, 5.45, akhirnya bisa menghibur otak saya kembali dengan bacaan pagi ini. Tetap semangat untuk tim. Oh ya, kalian newsletter pertama yang membuat saya pengin berlangganan, selain newsletter milik mantan saya.

*Evi

Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

Kalau kamu punya informasi penting tentang kesalahan penanganan wabah COVID-19 di tingkat pengambil kebijakan dan ingin menjadi whistleblower, kirimkan pesanmu ke redaksi@asumsi.co. Kami bisa menjaga kerahasiaan identitasmu.

Iklan Baris

Hydroponic Bali. Denpasar. Edisi Bantu Petani. Menyediakan sayuran sehat langsung dari kebun kami, sayur hidroponik organik dan konvensional. PreOrder dijamin lebih Fresh. Panen langsung kirim. Order Sayur hub WA 087761558758. 

Bendja Art Design. Tegal. Jasa desain grafis online, siap melayani semua kebutuhan desain anda.

Cilok Kabita. Karanggan, Bogor. Cilok frozen kabita, sudah produksi selama 5 tahun. Ada paketan 25ribu, 50ribu, 100ribu. Pengiriman dari Karanggan, Bogor. Kirim via Grabsend/Gosend/Anteraja/JNE. Insya Allah enak dan higienis.

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini