And so it goes
Everything was beautiful and nothing hurt

Kabar terbaru dari kepolisian
Berdasarkan konferensi pers pada Kamis, 02 April 2020
1) Denda keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor ditiadakan dalam kurun 29 Februari - 29 Mei 2020
2) Polri mengimbau agar masyarakat tidak menolak pemakaman jenazah korban COVID-19. Kepolisian telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup di setiap daerah untuk menjalankan prosedur tetap penanganan jenazah COVID-19 dari pemerintah pusat.
3) Kepolisian terus memantau stok masker dan hand sanitizer di pasar. Ada konsekuensi hukum bagi siapa pun yang kedapatan menimbun barang atau memainkan harga.
4) 26 orang telah ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoaks soal COVID-19 di Indonesia. Rinciannya, 11 kasus ditangani Polda Jawa Timur, 10 kasus oleh Polda Metro Jaya dan 5 kasus oleh Polda Jawa Barat serta Bareksrim Polri.
*Dwi Rahma Kurnianto

Entah apa yang merasuki Pak Kapolsek :(
Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi
Bahaya laten bilik disinfektan
Boros, berbahaya, dan mungkin sia-sia
DKI Jakarta segera membangun dan menempatkan bilik disinfektan secara massal. Setidaknya 100 unit sudah disiapkan oleh Baznas. Pemkot Jakarta Pusat bahkan secara resmi mengumumkan penerimaan sumbangan sebanyak 1000 unit bilik dari Asosiasi Laundry Indonesia pada Selasa (31/3).
Tetangganya, Jawa Barat, lebih canggih lagi: bakal menerapkan disinfektasi dengan bantuan teknologi drone. Sebelumnya, pemerintah kota Surabaya sudah menerapkan hal ini pada wilayah-wilayah dengan kasus positif COVID-19
Perkara ini bahkan menarik perhatian politisi macam Edhie Baskoro Yudhoyono. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria yang akrab disapa Ibas ini terlihat berlari-lari kecil sambil memasuki bilik disinfektan. Bilik tersebut dilengkapi dengan hand sanitizer serta televisi layar datar pada bagian muka, dan atribut kampanye pada dindingnya. Ia berniat mengirimkan bilik disinfektan buatan timnya untuk daerah pemilihannya di Pacitan, Jawa Timur, pada Pilkada mendatang.
Sejak menonton video Ibas, saya khawatir soal semprot-menyemprot ini. Belakangan, ada pula meme hasil tangkapan layar yang berisi pesan seorang pekerja kepada atasannya.
"Maaf Pak Wahyu, mulai besok saya tdk masuk kerja lagi. Setiap kali saya antar tabung gas dan Aqua ke customer, pas masuk perumahan saya selalu disemprot disinfektan. Baju saya sampai basah kuyup. Hari ini tadi saya disemprot 32x, Pak. Kalau tiap hari begini terus, bukan virusnya yang mati, tapi saya yang mati, Pak," tertulis pada meme tersebut.
Meskipun tidak ada informasi yang jelas soal kebenarannya, peristiwa itu mungkin saja terjadi. Tidak sulit membayangkan ini: orang-orang kaya menganggap para pekerja kasar sebagai pembawa penyakit, lalu bertindak ceroboh dengan sumber dayanya. Di sisi lain, para pekerja tidak punya pilihan selain menerima semprotan tersebut dengan pasrah.
Inisiatif ini dikritik oleh para ahli kesehatan karena membahayakan, juga boros waktu dan sumber daya. Satu unit bilik disinfektan berukuran 1 meter persegi dengan tinggi 2 meter dibanderol dengan harga Rp5,5 juta di pasaran. Di tempat lain, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat bilik disinfektan dengan bahan baku yang lebih sederhana dan membanderolnya seharga Rp1,5 juta.
Dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penggunaan bilik disinfektan serta meragukan efektivitasnya. Ia sangsi semprotan itu dapat membunuh virus. “Berapa lama seseorang harus kontak dengan cairannya? Bukti belum jelas,” tulisnya. “Alkohol dan klorin dapat menyebabkan iritasi. Jangan sembarangan.”
Senada dengan Dirga, WHO Indonesia juga menerbitkan imbauan tentang bahaya paparan disinfektan terhadap tubuh manusia. Alih-alih disemprotkan ke badan, mereka menyarankan penggunaan hanya pada permukaan benda-benda.
Tentang masalah kesehatan lebih lanjut, sebuah studi menemukan bahwa perawat yang secara teratur menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru obstruktif kronis. Penyakit inibiasanya diderita oleh para perokok aktif. Ditandai dengan sesak nafas, batuk dan dahak kronis.
Saya bertanya lebih jauh kepada dokter spesialis paru Erlina Burhan, yang bertugas di RS Rujukan COVID-19 (RSU Persahabatan). Katanya, “Kan saya sudah bicara berulang-ulang di TV segala macam itu, memang tidak dianjurkan disinfektan itu untuk orang. Harusnya disinfektan itu untuk permukaan benda-benda mati. Contohnya meja, kursi, pegangan pintu, tombol lift. Bukan untuk orang.”
Seluruh sumber yang saya telusuri sepakat dan menunjukkan kesimpulan yang sama: bilik disinfektan boros dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Lebih lanjut, Dirga mengatakan bilik disinfektan dapat dipertimbangkan pada kondisi tertentu, misalnya di RS atau tempat yang merawat pasien. Tapi ia dengan tegas tidak menyetujui jika hal ini diletakkan pada banyak titik di berbagai daerah.
“Kalau chamber ini disebar di penjuru kota, pingggir-pinggir jalan, tidak ada manfaatnya. Buang-buang duit,” katanya.
Ketimbang menghabiskan banyak uang untuk hal yang sia-sia seperti bilik disinfektan, Dirga menyarankan siapa pun yang ingin terlibat agar mengalokasikan dana untuk hal-hal yang lebih efektif. “Buat spot-spot air bersih + sabun untuk cuci tangan. Minimal hand sanitizer alcohol-based. Tapi air dan sabun tetap paling efektif,” kata Dirga melalui pesan singkat.
*MM Ridho
Surat 5.45
Halo, Asumsi yang baik,
Malam ini, saya menangis ketika membaca surat 5.45. Saya amat bahagia, sekaligus iri hati, mengetahui sebagian orang amat beruntung bisa berkumpul bersama keluarga di tengah pandemi seperti ini. Terbayang suasana hangat dan melegakan ketika makan bersama, menonton televisi, atau mungkin sekadar saling bercerita di ruang keluarga.
Sudah berminggu-minggu saya berada jauh dari rumah, jauh dari keluarga saya. Pandemi ini membuat rindu yang saya rasakan terasa lebih menyesakkan dibanding sebelumnya. Kuliah saya memang libur, namun apa daya tempat saya bekerja paruh waktu nyatanya tak juga memberi aba-aba libur. Kadang, saya merasa sangat lelah dan putus asa. Untuk kawan-kawanku yang belum berkesempatan pulang, tetap semangat, bertahanlah lebih lama lagi. Semoga keadaan lekas membaik dan kita bisa segera melepas rindu kepada keluarga. Terima kasih, Asumsi 🌙
*Qisthi
Bagi kami pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
Kalau kamu punya informasi penting tentang kesalahan penanganan wabah COVID-19 di tingkat pengambil kebijakan dan ingin menjadi whistleblower, kirimkan pesanmu ke redaksi@asumsi.co. Kami bisa menjaga kerahasiaan identitasmu.
Iklan Baris
Dapur Pribumi. Online. Aneka masakan Padang dalam kemasan dengan rempah khas Indonesia: Rendang (ayam, daging, jengkol, udang, tuna, cumi, paru), dendeng, cumi, teri lado. Dengan sistem vacuum & sterilisasi. Tahan selama 12 bulan meski dalam suhu ruangan. Tanpa MSG dan pengawet. Pemesanan: +6281517892420/+60146367869
Liner Tshirt. Surabaya. Clothing lokal penuh makna.
Genteng Aspal CTI. Jual genteng aspal produk lokal. Alternatif penutup genteng paling ringan. jaminan anti bocor, garansi 20 taun. Hubungi kaminya #dirumahaja, biar kami yg jalan.
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini