Saatnya menghela napas sejenak
Can you take what has been stolen? Can we break what's broken?

Social distancing ala pemerintah
Sebaiknya harus dipertanyakan lagi
Merespons instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Minggu (15/3) yang bertujuan mengurangi potensi penularan COVID-19, PT Transportasi Jakarta dan PT MRT Jakarta melakukan pembatasan layanan operasi. Pembatasan ini berdampak pada waktu pelayanan dan jumlah armada yang beroperasi.
Transjakarta hanya akan mengoperasikan 13 rute dari total 284 rute yang semula beroperasi dan membatasi waktu operasinya hanya sampai pukul 18.00. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis yang kami terima.
“Sebagai pengingat, operasional kami sore ini hanya sampai pukul 18.00 WIB, sehingga kami himbau pelanggan untuk mengatur sebaik baiknya jadwal perjalanan pulang ke rumah sebelum jam 18.00 WIB dan kembali memastikan tidak berdesak-desakan,” tulis Nadia.
Armada MRT yang biasanya dijadwalkan setiap 10 menit sekali, kini datang setiap 20 menit. Dan jika biasanya dijadwalkan datang setiap 5 menit pada jam sibuk, kini datang setiap 10 menit. Selain itu, PT MRT Jakarta juga membatasi muatan penumpang dengan jumlah maksimal 53 orang per kereta.
Meski begitu, sejumlah orang masih harus berbondong-bondong memadati transportasi publik ini demi bekerja di kantor meskipun pemerintah sudah menganjurkan tidak meninggalkan rumah untuk sementara waktu.
Kemal misalnya, pegawai bank swasta yang mengantre di kepadatan penumpang pada halte Tosari ini mengaku cemas menggunakan transportasi umum dalam kondisi ini. Namun ia tidak mempunyai pilihan lain selain hadir ke kantor karena perusahaan tempatnya bekerja belum memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah.
Ketika ditanyai terkait persiapannya di tengah pandemi ini, Kemal mengatakan, “tetap menggunakan masker aja. Jangan terlalu sering berhubungan, misalkan salaman. Antisipasi diri aja.”
Di sisi lain, Grace, seorang pegawai perusahaan properti yang berkata sudah mengetahui anjuran dari pemerintah, mengaku tidak terlalu mencemaskan dirinya yang harus bepergian dengan transportasi umum.
“Saya sih nggak cemas, saya biasa aja. Melakukan aktivitas biasa aja. Mati itu di tangan Tuhan, kok. Khawatir sih pasti ada tapi yang nggak terlalu paranoid banget, jadi saya biasa aja melakukan aktivitas sehari-hari,” katanya.
Pekerjaannya memaksa ia untuk tetap melakukan kegiatannya seperti biasa.
“Saya harus menghadapi customer, jadi saya lebih fokus ke kerjaan saya. Karena, kan, saya harus cari duit,” kata Grace dan melanjutkan, “biasa saja. Cuci tangan, sih, iya tetep. Masker saya nggak pake, biasa aja,” ketika ditanyai soal persiapan menghadapi kondisi ini.
Di luar kondisi struktural yang memaksa para pekerja ini untuk tetap menggunakan transportasi umum pada masa wabah, tidak terlihat manajemen antrean secara khusus dan orang-orang masih harus berdesakan menunggu kedatangan setiap armada Transjakarta. Di dalam bus, para pengguna Transjakarta juga harus rela berdesakan karena frekuensi kedatangan bus yang lebih sedikit daripada biasanya.
Hal ini tentu memperlihatkan betapa buruknya komitmen pemerintah dan membuat kita mempertanyakan kembali mekanisme koordinasinya untuk memfasilitasi social distancing yang ditekankan untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 ini.
*MM Ridho

Ikuti kabar terbaru wabah COVID-19 dari seluruh dunia di sini
Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi
Ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan
Pelakunya? Siapa lagi kalau bukan...
Sebagaimana banyak kisah di masa sulit, selalu ada yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan kelompoknya. Seorang sumber dari pemerintah Jerman mengatakan bahwa pemerintah AS sedang mencari cara untuk mendapatkan akses ke vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Jerman, CureVac.
Sebelumnya, surat kabar Jerman, Welt am Sonntag melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menawarkan dana untuk menggaet CureVac ke Amerika Serikat. Pemerintah Jerman membuat penawaran lain untuk membujuk mereka agar tidak menerima penawaran itu.
Menanggapi laporan tersebut, duta besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, menulis di Twitter, " Tidak benar. Kisah Welt [itu] salah."
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman, membenarkan informasi di surat kabar tersebut serta mengatakan, "Pemerintah Jerman sangat tertarik untuk memastikan bahwa vaksin dan zat aktif terhadap virus Corona baru dikembangkan di Jerman dan Eropa."
"Dalam hal ini, pemerintah melakukan perbincangan intensif dengan perusahaan CureVac," tambahnya.
Welt am Sonntag mengutip sumber pemerintah Jerman yang tidak disebutkan namanya tersebut, mengatakan Trump mencoba untuk mengamankan karya para ilmuwan secara eksklusif, dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan vaksin untuk Amerika Serikat, "tetapi hanya untuk Amerika Serikat."
Investor utama CureVac, Dietmar Hopp mengatakan, “tidak menjual dan ingin CureVac mengembangkan vaksin coronavirus untuk membantu orang tidak hanya secara regional tetapi dalam solidaritas di seluruh dunia," sambil menambahkan, "saya akan senang jika ini bisa dicapai melalui investasi jangka panjang saya di luar Jerman."
Seorang juru bicara Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan Berlin "memiliki minat besar" dalam memproduksi vaksin di Jerman dan Eropa.
Dia mengutip undang-undang perdagangan luar negeri Jerman, di mana Berlin dapat memeriksa ulang tawaran pengambilalihan dari negara non-UE jika kepentingan keamanan nasional atau Eropa dipertaruhkan.
Kepala Bagian Produksi CureVac, Florian von der Muelbe mengatakan, “perusahaan sudah memulai dengan banyak kandidat vaksin COVID-19 dan telah memilih dua yang terbaik untuk uji klinis.”
Perusahaan swasta yang berbasis di Tübingen, Jerman ini berharap vaksin tersebut siap untuk dieksperimentasikan pada bulan Juni atau Juli dan mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas setempat untuk melakukan pengujian pada manusia.
Di situs webnya, CureVac mengatakan pada awal bulan ini, Daniel Menichella (CEO CureVac) bertemu Trump, Wakil Presiden Mike Pence, serta anggota Gugus Tugas COVID-19 AS dan perwakilan senior perusahaan farmasi dan biotek untuk membahas vaksin ini.
*MM Ridho
Surat 5.45
Selamat siang Asumsi (hehe saya memang biasa baca 5.45 saat jam makan siang), sebenarnya saya tidak tahu mau ngomong apa, harus bilang terima kasih dengan cara yang bagaimana. Yang jelas 5.45 sangat membantu hidupku. Kalau tidak ada Asumsi 5.45 dan ibu-ibu yang pagi-pagi mengantre di warung nasi kuning, kini saya pasti hanya mbak-mbak biasa yang ketinggalan informasi dan setengah tersiksa karena puasa main sosial media. Terima kasih ya!
*Hanna
Terima kasih, terima kasih, terima kasih, Asumsi!
Jujur udah banyak banget keresahan yang selama ini cuma bisa dipendam aja dalam hati karena nggak yakin media-media di luar sana bakal ngeberitain dengan sebagaimana mestinya. Ujung-ujungnya cari sensasi, ujung-ujungnya click bait. Tapi akhirnya ada 5.45! Pesannya cuma satu, jangan pernah berhenti buat berita-berita berkualitas ya! Sumpah deh orang-orang butuh banget info-info seberkualitas ini. Asli, udah capek baca hoax.
*Tia Ramadhina
Bagi kami, pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
IKLAN BARIS
Cekresi.app. Online. Tracking Pengiriman barangmu melalui cekresi.app! Dilengkapi dengan berbagai fitur. Aplikasi cek resi online lengkap dan akurat berbagai ekspedisi via HP atau laptop.
Toko Buku Oenta. Sleman, Yogyakarta. Menjual buku-buku original dari berbagai penerbit. Kategori buku sosial humaniora, sastra, budaya, politik, dan filsafat.
The Cookies Premium. Surabaya. Kue kering untuk camilanmu. Tersedia mulai dari kaastengel, nastar, hingga putri salju. Enak, berkualitas, dan harga bersahabat. Cus!
Galeri Noya. Bandung. Menerima jasa sewa dan hias hantaran nikah, simbolis mahar, backdrop tunangan, paper flower dan bunga wisuda lainnya untuk info cek ig: @galeri_noya
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini