Asumsi 5.45

Share this post
Kalau Raja Belanda minta maaf, kita jawab apa?
545byasumsi.substack.com

Kalau Raja Belanda minta maaf, kita jawab apa?

Asumsi
Mar 12, 2020
Share this post
Kalau Raja Belanda minta maaf, kita jawab apa?
545byasumsi.substack.com

Badjak laoet bangsa doeraka, dia orang bikin hiroe hara

Grrrl Gang batal tampil di SXSW

Tahun lalu, festival ini menyumbangkan pendapatan $356 juta untuk kota Austin, Texas

Festival musik, film, dan teknologi tahunan bergengsi South by Southwest (SXSW) 2020 diumumkan batal pada Jumat (6/3), sepekan sebelum ajang ini seharusnya digelar.

Keputusan itu menyambut instruksi Steve Adler, Wali Kota Austin, Texas, Amerika Serikat, lokasi festival. Dasarnya tentu saja kekhawatiran terhadap penyebaran wabah COVID-19. Pembatalan ini merupakan yang pertama dalam 34 tahun sejarah SXSW.

Pembatalan ini berdampak pada keuangan SXSW, yang tahun lalu berhasil menyumbang pendapatan sekitar $356 juta untuk kota Austin. Tahun lalu, pengunjung festival ini ditaksir mencapai 417.400 orang termasuk wisatawan yang datang dari negara lain.

Ada beberapa musisi asal Indonesia yang dijadwalkan tampil di SXSW namun terpaksa mengurungkan niatnya berangkat ke festival yang telah mengangkat nama-nama seperti White Shoes & The Couples Company, Efek Rumah Kaca, Shaggy Dog, hingga Lightcraft ke hadapan para penggemar musik di Amerika ini.

Beberapa diantaranya adalah Grrrl Gang dan Reality Club. Reality Club dijadwalkan untuk tampil pada Rabu (18/3) sedangkan Grrrl Gang akan menggasak 3 panggung sekaligus pada tanggal 17, 18 dan 19 Maret.

Saat saya hubungi, Akbar, pemain bass dari trio indie pop itu menjelaskan bahwa mereka sudah sepenuhnya siap menaklukkan 3 panggung di acara tersebut dan dijadwalkan untuk berangkat pada Minggu (15/3).

“Visa sudah dapat semua, hotel sudah di-book, sudah bikin itinerary, dan label di sana pun udah mempersiapkan showcase buat kita. Sebenarnya sudah tinggal jalan banget,” kata Akbar. “Tapi diurungkanlah, kondisi COVID-19 ini juga bahaya. Daripada kita berangkat tapi habis itu kenapa-kenapa, kan duitnya bisa di-keep aja. Bisa buat materi baru.”

Rencana Grrrl Gang tampil di depan para pendengar musik Amerika, promotor, media, dan booking agent, yang akan mengorganisir tur lanjutan mereka di Eropa atau Amerika pada akhir tahun mendatang, terpaksa ditunda.

“Tapi dengan ini di-cancel, kita masih belum ngobrol lagi sama Damnably (label musik asal Inggris yang menaungi Grrrl Gang) karena sampai hari ini pun mereka masih stres kayaknya. Dia udah meng-arrange banyak banget band untuk SXSW, punya showcase sendiri, terus harus cancel,” kata Daffa dari Kolibri Rekords (label musik yang menaungi Grrrl Gang di Indonesia). 

“Kayaknya ini masih masa-masa yang cukup pusing buat mereka, jadi kita belum kontak dia juga. Mau kasih waktu dulu buat mereka, mungkin beberapa hari ke depan ini coba ngobrol lagi,” ujarnya. 

Saya membayangkan Akbar dan kawan-kawan menyanyikan  lagu Grrrl Gang, "You don’t understand what I’ve been through to get to this point," sekeras mungkin kepada wabah COVID-19. Namun, meski kecewa, Grrrl Gang tak mau putus asa.

“Grrrl Gang juga melihat SXSW bukan tujuan akhir. Kita seneng banget diundang main di sana, akhirnya kita bisa menampilkan musik kita di market yang lebih besar ini. Tapi ini tuh bukan tujuan akhirnya Grrrl Gang. Dan kalau ini di-cancel, ya, gue rasa dan gue harap bakal ada banyak opportunity lain yang bisa kita lakukan ke depannya untuk dapat market ke luar,” kata Akbar.

Grrrl Gang dan Kolibri Rekords sedang menyiapkan pertunjukan spesial di akhir pekan ini, yang seharusnya menjadi penampilan untuk melepas kepergian mereka ke Amerika Serikat.

*MM Ridho

Kenapa Jakarta sering banget kebanjiran?

Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi

Saat Raja Belanda minta maaf

Apa yang sebaiknya kita katakan?

"Baik kita orang mendekati,
Poelo jang bagoes tertampak asri,
Berkenalan dengan orang boemi,
Dia oranglah jang mempoenjai"

Begitoelah kata kepalanja,
Badjak laoet bangsa jang doeraka,
Hendak mendekati ditepinja,
tanah jang penoeh harta doenia.

Badjak laoet poerak poerak dagang,
Barang makanan ditoekar oeang,
si Badjak Laoet merasa senang,
Dan timboel tabiat binatang.

Dia orang bikin hiroe hara,
Dia melakoekan dengan paksa,
Bertabiat seperti raksasa,
Pada orang jang tidak berdosa.


Potongan puisi Mas Marco Kartodikromo yang berjudul "Badjak Laoet" itu diterbitkan Sinar Hindia lebih dari seabad yang lalu. Tak lama setelahnya, ia dimuat dalam buku kumpulan puisi yang berjudul Sair Rempah-Rempah (1919).

Apa yang bisa kita tangkap dari syair ini? Marco menggambarkan kondisi Indonesia pada masa penjajahan, di mana para pelancong Eropa mendatangi Nusantara dengan gegap gempita melihat sumber dayanya.

Para pelancong ini kemudian menjadi parasit yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan leluhur kita. Mereka rakus dan tak mau berhenti, bahkan setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Satu abad setelahnya, untuk pertama kalinya, Kerajaan Belanda menyampaikan permintaan maafnya kepada Indonesia atas kekerasan yang terjadi pada tahun-tahun setelah Proklamasi.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Belanda Willem-Alexander, yang didampingi Ratu Maxima, menyampaikan permohonan maaf itu dalam sebuah pidato di Istana Bogor (10/03).

"Pada saat yang sama, adalah hal yang baik bahwa kita terus memandang masa lalu. Masa lalu tidak bisa dihapus, dan harus diakui oleh setiap generasi yang akan datang. Pada tahun-tahun segera setelah Proklamasi, pemisahan yang menyakitkan terjadi, yang menelan banyak korban jiwa," ujar Raja Willem-Alexander.

Pernyataan ini banyak menuai apresiasi, dan tentunya adalah langkah baik bagi hubungan kedua negara. Namun, pernyataan ini seolah menyangkal penjajahan brutal yang dilakukan bangsanya pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia.

Ia bahkan menambahkan, "sejalan dengan pernyataan sebelumnya oleh pemerintah saya, saya ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu. Saya melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga yang terdampak terus terasa hingga hari ini," ujarnya.

Pernyataan ini seakan mereduksi kejahatan masa lampau sebagai perlakuan “kekerasan yang berlebihan” dan dengan sendirinya menyederhanakan kekerasan sistematis yang berbekas dalam kehidupan masyarakat Indonesia sampai saat ini.

Bukan untuk membandingkan masa yang mana yang lebih berdosa dan mana yang lebih baik, tapi untuk melihat kekelaman sejarah sebagai hal yang menyeluruh, yang bahkan berdampak hingga sekarang, yang mempengaruhi kehidupan masyarakat bahkan jauh setelah masa kelam itu terjadi: segregasi, inferiority complex, hingga kecenderungan menjajah itu sendiri.

Sosiolog Ariel Heryanto pernah menulis, “Masalahnya, dalam banyak masyarakat bekas-terjajah, termasuk Indonesia, penulisan sejarah dan pelajaran sejarah hampir selalu menjadi sebuah beban berat. Ia menjadi alat-perjuangan nasionalis melawan masa lampau (yang nyata, yang dikhayalkan, atau kombinasi keduanya), bahkan puluhan tahun sesudah masyarakat itu berhasil mengusir penjajah asing dan secara resmi menyatakan kemerdekaannya,”

Selain itu, tujuan utama kunjungan Raja dan Ratu Belanda kali ini bertujuan untuk meneguhkan kerja sama, khususnya di bidang ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, menyusul neraca perdagangan kedua negara yang surplus US$2,36 miliar (Rp33,7 triliun) pada tahun 2019. Hal ini bahkan disampaikan secara resmi oleh Kerajaan Belanda.

"Kunjungan kenegaraan menegaskan hubungan dekat dan luas antara kedua negara dan akan diarahkan untuk kerja sama di masa depan," tulis laman resmi Kerajaan Belanda tersebut.

Permintaan maaf dari pemangku kekuasaan selalu mengingatkan saya pada permintaan maaf Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid, kepada Pramoedya Ananta Toer, korban penjara tanpa pengadilan oleh rezim Soeharto.

"Gampang amat!" jawab Pram.

Lagipula, bayangkan mantan kekasih yang pada mulanya datang dengan begitu banyak rayuan manis untuk mendapatkanmu. Lalu memberikan tekanan psikologis, merusak hubunganmu dengan teman-teman baikmu, memperlakukanmu seperti sapi perah dan samsak tinju sepanjang hubungan berjalan hingga membuatmu trauma dan menerormu tanpa ampun bahkan setelah hubunganmu berakhir.

Bertahun-tahun berikutnya ia datang, meminta maaf sambil mengakui kesalahannya, lalu berharap menjalin kembali hubungan baik denganmu. Apa yang mestinya kamu katakan?

*MM Ridho
 

Surat 5.45

Saya sangat suka mengikuti pesan pembaca Asumsi dan mereka kerap kali menyampaikan bahwa Asumsi menjadi oase di antara rutinitas mereka. Menyediakan berita berkualitas 6 hari dalam seminggu pun merupakan rutinitas yang tidak main-main, lalu apa oase bagi kalian di tengah rutinitas ini? Saya harap jawabannya tidak sekadar “membaca semua pesan pembaca Asumsi." Salam hormat untuk kalian.

*Tahitya


===
 

Halo, Tahitya!

Kami menghibur diri dengan berbagai cara: berolahraga, nonton film dan sinetron, bergosip, pacaran, tukar-menukar meme, konsultasi zodiak, main video game, dan lain-lain. Sama saja dengan kebanyakan orang. Bedanya, kadang-kadang hiburan itu kami jadikan tulisan juga. Senang sekali kalau kalian bisa menikmatinya.

*Dea Anugrah

Bagi kami, pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545

IKLAN BARIS

House of APIA. Online-Lebak Bulus. APIA is and Indonesian owned fashion label, defined by an essence of confidence and independent style.

Rec Pictures. Gorontalo. Bagi anda yang kesulitan membuat desain foto atau video, anda dapat menggunakan jasa kami. Kami juga selalu bersedia dalam pelayanan jasa pembuatan tugas kampus terkait editing foto dan video.

Serangkai. Indonesia. Merangkai perasaanmu yang rapuh dengan kata-kata.

Kopitree. Medan. Coffeeshop dengan harga terjangkau namun rasa memukau. Tidak bisa mampir? Kopi bisa dipesan secara online untuk dikirim.

Mau pasang iklan gratis? Klik di sini

Share this post
Kalau Raja Belanda minta maaf, kita jawab apa?
545byasumsi.substack.com
TopNew

No posts

Ready for more?

© 2022 Asumsi
Privacy ∙ Terms ∙ Collection notice
Publish on Substack Get the app
Substack is the home for great writing