Letakkan sunyi di lain tempat
Your voice murdering the silence, consistent like a ritual

Manuver Politik Mahathir Mohamad
Ada kisah-kisah nahas Anwar Ibrahim di baliknya
Politik tanpa keributan bagaikan sayur tanpa garam. Apapun bentuknya, ia akan selalu diwarnai pergolakan dan intrik antara kepentingan yang satu dengan yang lainnya. Kali ini giliran negara tetangga, Malaysia yang jadi sorotan.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Senin (24/2) pukul 13.00 waktu setempat.
Ia beserta partainya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) menarik diri dari koalisi Pakatan Harapan (PH) yang saat ini berkuasa di Malaysia. Langkah ini dinilai spekulatif karena membuat partainya kekurangan dukungan dari parlemen. Pasalnya, menurut konstitusi, pemerintah harus didukung oleh 112 anggota parlemen untuk bisa berjalan.
Keretakan di dalam tubuh Pakatan Harapan dan partai utama koalisi tersebut, Partai Keadilan Rakyat (PKR), tentu tidak terbantahkan. Anwar Ibrahim selaku ketua PKR berseteru dengan mantan wakilnya, Muhammad Azmin Ali (Menko Perekonomian) dan menganggapnya berkhianat. Azmin Ali dan Menteri Dalam Negeri Zuraida Kamaruddin kemudian dipecat dari PKR.
Kenapa pemecatan ini bisa terjadi? Ada laporan, Azmin baru saja bertemu dengan sejumlah petinggi dari koalisi oposisi pada Minggu (23/2). Tepatnya, perwakilan dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Pertemuan itu diduga sebagai rencana persekongkolan untuk melancarkan gagasan Mahathir merombak koalisi dengan melibatkan kelompok oposisi.
Pasca pemecatannya, Azmin memboyong 11 anggotanya dari PKR dan koalisi Pakatan Harapan untuk membentuk koalisi baru yang disebutnya "blok bebas" di parlemen. Kabarnya, koalisi baru ini terdiri dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan), serta dua partai oposisi yang coba digandengnya, UMNO dan PAS.
Tuduhan pengkhianatan ini didasarkan pada rencana perjanjian koalisi, di mana Mahathir berjanji untuk menyerahkan kursi Perdana Menteri yang ia jabat sejak 9 Mei 2018 lalu kepada Anwar setelah masa tahanannya usai.
Dari Penjara ke Penjara, dari Kenahasan ke Kenahasan Lainnya
Di balik itu semua, hal ini menjadi puncak dari rentetan kenahasan Anwar Ibrahim sebagai politisi. Sebelumnya, pada tahun 1974 ia menghabiskan 20 bulan di penjara karena memimpin protes anti-pemerintah. Setelahnya, ia bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) atas undangan dari Mahathir Mohamad selaku PM dan Presiden UMNO. Ia menduduki bangku kekuasaan dan menjabat berbagai posisi menteri hingga pemecatannya dari kabinet dan kader partai UMNO.
Tidak hanya berhenti di situ, ia segera ditangkap di kediamannya setelah puluhan ribu pendukungnya turun ke jalan dan menuntut Mahathir untuk mengundurkan diri. Ia divonis enam tahun penjara terkait kasus korupsi dan sembilan tahun penjara terkait kasus sodomi di pengadilan setelah dipukuli oleh kepala kepolisian Abdul Rahim Noor.
Pada tahun 2004, ia dibebaskan dari tuduhan sodomi. Tetapi kasus korupsinya menyebabkan ia tidak diperbolehkan terjun ke dunia politik selama 5 tahun. Empat tahun setelahnya, ia kembali dilaporkan atas tuduhan sodomi oleh mantan ajudannya Saiful Bukhari Azlan dan kembali ke Parlemen sebagai pemimpin oposisi. Entah bagaimana, Pengadilan Tinggi membebaskan Anwar dari dakwaan sodomi pada tahun 2012.
Namun hidup tak selamanya indah. Setelah memenangkan 51 persen suara bersama koalisi yang dipimpinnya, Pakatan Rakyat, Pengadilan Tinggi menjatuhkan hukuman lima tahun penjara atas dakwaan sodominya pada tahun 2014.
Pada tahun 2016 Anwar dan Mahathir bertemu untuk pertama kalinya sejak tahun 1998 dan memperbaiki hubungan. Satu tahun setelahnya, Anwar ditunjuk sebagai pemimpin de facto dari koalisi Pakatan Harapan (PH) dengan Mahathir sebagai ketua.
Setelah PH memenangkan Pemilu pada Mei 2018, Raja memberikannya pengampunan dan ia dibebaskan dari penjara. Tampaknya, Anwar harus mempertimbangkan untuk mereplikasi karya Tan Malaka, Dari Penjara ke Penjara atau magnum opus filsuf Italia Antonio Gramsci, Prison Notebooks — dengan beberapa improvisasi tentunya.
Bagai api dengan asap, kenahasan tak pernah meninggalkannya. Kini ia harus kembali menelan pahitnya dunia perpolitikan dengan pengkhianatan Mahathir dan orang yang dulu dipercayanya.
"Kami terkejut dengan hal tersebut, itu adalah pengkhianatan karena ada janji (untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dari PM Mahathir Mohamad). Meskipun tidak ada pengumuman malam ini, tetapi dari informasi yang saya himpun, upaya ini sedang berlangsung," ujar Anwar.
Pada pukul 6 sore, Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah Ri’ayatuddin telah menerima pengunduran diri Mahathir sebagai Perdana Menteri, tetapi menjadikannya PM sementara (interim) sampai yang baru ditunjuk berdasarkan konstitusi yang berlaku. Meski begitu, tentunya pergolakan politik masih akan terus berlanjut.
• MM Ridho

Menggenangi ruas jalan hingga merusak peralatan medis di RSCM.
Hingga akhir Februari 2020, Jakarta sudah kebanjiran empat kali. Kenapa?
Bantu kami sebar kebaikan tiap pagi: bit.ly/545Asumsi
Kekerasan Seksual di Kampus,
Bagaimana Cara Menanganinya?
Pak Menteri angkat bicara, kampus-kampus harus ikut serta.
Pelaku pelecehan seksual di kampus mesti menerima sanksi tegas, kata Mendikbud Nadiem Makarim. “Kalau ada yang terbukti melakukan kekerasan atau pelecehan seksual, harusnya langsung dikeluarkan. Itu opini saya sebagai Nadiem Makarim,” katanya dalam acara Bincang Sore, dikutip dari Kompas.com.
Nadiem bilang Kemendikbud tidak berwewenang membuat kebijakan terkait kasus-kasus pelecehan seksual, tetapi ia menekankan pentingnya menindaklanjuti pelaku dan melindungi korban. “Kami belum menentukan instrumennya yang mana. Yang paling penting adalah hasil akhirnya, yang benar melindungi dan mencegah, dan memastikan ada hukuman dan keadilan bagi pelaku,” tuturnya, dikutip Detik.com.
Kasus pelecehan atau kekerasan seksual di kampus sudah berkali-kali terungkap ke publik. Sebutlah kasus Agni di UGM, kasus dosen penjahat seksual di UI dan UNJ, dan lain-lain. Memang belum ada laporan yang menghitung jumlah kasus pelecehan dan kekerasan seksual di kampus secara lengkap, namun kolaborasi #NamaBaikKampus oleh Tirto, Vice, dan Jakarta Post berhasil menghimpun 174 kasus di 79 kampus dan 29 kota dari testimoni para korban.
Yang paling berisiko menjadi korban kekerasan seksual di kampus ialah perempuan. Menurut hasil riset RAINN di Amerika Serikat, 23% sarjana perempuan pernah jadi korban perkosaan, kekerasan, atau pelecehan seksual. Berikutnya, 21% LGBTQ dan 5,4% laki-laki. Keseluruhannya, 11,2% mahasiswa pernah jadi korban kekerasan seksual.
Di kampus, jumlah kasus kekerasan seksual lebih tinggi dibandingkan perampokan. Mahasiswa perempuan dua kali lebih rentan diperkosa ketimbang dirampok, padahal di tempat-tempat lain, menurut statistik, perampokan lebih sering terjadi.
Survei kepada lebih dari 5.000 mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi UK pun menunjukkan bahwa lebih dari 50% mahasiswa pernah jadi korban pelecehan seksual, termasuk disentuh tanpa consent, di-catcall, dikuntit, dipaksa berhubungan seks atau melakukan tindakan-tindakan seksual lain. Dari 49% perempuan yang mengaku pernah dilecehkan, hanya 5% yang pernah melapor ke kampus atau pihak berwajib. Dari 25% perempuan yang pernah dilecehkan secara seksual lewat teks, hanya 3% yang melaporkannya.
Helen Marshall, perwakilan lembaga kesehatan seksual, mengatakan bahwa perguruan tinggi belum memberikan perhatian besar terhadap korban kekerasan seksual. “Penting bagi perguruan tinggi untuk memberikan edukasi dan informasi tentang pelecehan seksual, keadilan hukum, dan memastikan proses untuk melapor mudah diakses,” kata Marshall.
Di UK, sebelumnya, tindak pelecehan atau kekerasan seksual di kampus dianggap bukan sebagai tanggung jawab kampus. Korban dikatakan hanya bisa melaporkan kasus tersebut ke polisi. Jika korban memutuskan untuk tidak melapor atau polisi memutuskan untuk tidak bertindak, kasus pun terbengkalai.
Menurut imbauan terbaru Universities UK (UUK)--lembaga perwakilan kampus-kampus UK--kampus wajib bertanggung jawab terhadap kasus kekerasan seksual yang menimpa mahasiswa atau staf kampus. Kebijakan ini juga berfokus pada perlindungan korban. “Universitas mesti memberikan dukungan yang luas kepada korban/penyintas kekerasan seksual. Universitas juga mesti memenuhi kebutuhan akademiknya dalam jangka pendek dan panjang,” kata imbauan “Changing The Culture” UUK pada 2016.
Ketika korban melaporkan kasusnya kepada kampus, kampus mesti siap mendengarkan dan memenuhi kebutuhan korban. Kampus mesti memaparkan opsi-opsi yang dapat dipilih oleh korban: melaporkan kasusnya ke polisi, tidak melaporkannya ke polisi tetapi menyerahkan kasusnya ke kampus untuk ditindaklanjuti sesuai peraturan kampus, meminta waktu untuk mempertimbangkan opsi-opsi tersebut terlebih dahulu, atau tidak mengambil aksi sama sekali. Pelapor atau korban punya hak untuk menentukan ke mana laporannya akan dibawa.
“Kualitas dari respons universitas [kepada korban] akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan korban/penyintas, terutama kesehatan mental mereka. Seluruh universitas mesti memastikan respons mereka sesuai dengan kondisi spesifik korban—apakah kasusnya terjadi baru-baru ini atau sudah lama, apakah korban/penyintas ingin melaporkan kasusnya kepada polisi, atau apakah korban/penyintas adalah laki-laki, perempuan, atau transgender,” tutur laporan UUK.
UUK yang telah membuat imbauan sejak 2016 telah mendorong 92 dari 136 universitas di UK melakukan perubahan: 81% universitas telah memperbarui prosedur pendisiplinan mereka, 78% telah memberikan informasi yang jelas kepada mahasiswa untuk melaporkan kasus, 72% telah mengembangkan sistem pendataan kasus yang lebih terpusat, 65% telah memberikan pelatihan terkait consent kepada mahasiswa, 50% memperbolehkan mahasiswa untuk melaporkan kasus secara anonim.
Universitas Cambridge, misalnya, membuat kampanye bertajuk “Breaking the Silence—Cambridge speaks out againts sexual misconduct”. Salah satu bentuk kampanye adalah peluncuran situs yang memberikan informasi kontak bantuan, pentingnya saling menghargai, dan pendekatan zero tolerance untuk perilaku kekerasan seksual. Upaya meningkatkan kesadaran akan consent juga dilakukan dengan membuat kuliah daring khusus tentang pentingnya consent. Terdapat pula kebijakan dan imbauan terkait hubungan consensual antara mahasiswa dan staf kampus.
Sejak merilis kampanye pertama kali pada 2017, jumlah laporan kekerasan seksual yang diterima oleh kampus meningkat pesat. Pada 2016, pihak kampus hanya menerima 10 laporan. Setahun kemudian, jumlahnya bertambah menjadi 173 laporan. Sebanyak 119 kasus yang dilaporkan adalah kekerasan seksual antar mahasiswa, 7 kasus adalah antar staf kampus, dan 2 kasus adalah kekerasan seksual yang dilakukan staf kampus kepada mahasiswa. Sisa laporan yang diterima tidak melibatkan staf kampus atau pun mahasiswa.
Banyaknya laporan yang masuk merupakan kabar baik, sebab tabir mulai tersingkap. “Laporan mendukung dugaan kami bahwa kekerasan seksual adalah permasalahan gawat. Sekarang, yang kita butuhkan adalah memastikan para korban dapat menerima dukungan dan pendampingan yang mereka butuhkan,” kata profesor hukum Universitas Cambridge, Graham Virgo, dikutip dari The Guardian. Berkat inisiatif ini, Universitas Cambridge juga jadi perguruan tinggi pertama yang pernah mempublikasikan jumlah laporan kasus sebanyak itu.
Di lain kesempatan, Ketua UUK Nicola Dandridge menekankan bahwa tak ada tempat bagi pelecehan dan kekerasan seksual di kampus, atau di mana pun. Ia juga mengatakan bahwa dampak kasus ini terhadap mahasiswa begitu serius—sehingga perguruan tinggi mesti siap untuk merespons secara efektif dan secara aktif melakukan pencegahan.
“Universitas punya peran penting dan sesuai untuk memimpin upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan, pelecehan dan hate crime, di luar batas-batas kampus,” kata Dandridge.
• Permata Adinda
Surat 5.45
Hi, Asumsi. Just want to say thank you for creating 5.45! Aku selalu interested to know more about Indonesian social and political news tapi bingung mau cari berita dimana. Thank God for 5.45! Senang banget tiap pagi bisa baca berita yang berbobot dan bermanfaat. :)
• Elle
Hai! menyenangkan sekali membaca berita menarik yang dikemas dengan apik setiap harinya dari 5.45. Jangan sampe berhenti yaa. Thank you, once again :)
• Almadhia
===
Halo Elle dan Almadhia,
senang sekali rasanya mengerjakan 5.45 karena saya tau ada teman-teman pembaca yang menunggu di setiap pagi. Karena itu, tak pernah terpikirkan sekali pun untuk berhenti mengerjakan ini.
Terima kasih atas pesannya. Semoga kami terus konsisten menyajikan informasi-informasi bermutu dalam kemasan yang asyik.
• MM Ridho
Bagi kami, pendapatmu penting. Sampaikan ke bit.ly/surat545
IKLAN BARIS
Goodiebuddy. Bogor. Terima pesanan hampers, souvenir dan goodiebag untuk semua kegiatan. Instansi maupun pribadi. Bisa dadakan. Trusted since 2008.
Bowie Kitchen. Ciledug. Menyediakan aneka rice bowl dan pasta. Melayani pembelian satuan juga menerima pesanan untuk berbagai acara seperti rapat/arisan/ulang tahun/kumpul keluarga/kumpul teman. Info detail WA 08131-9494-104.
Mibirin. Online. Mencari mainan untuk anak-anak, di sini saja :)
Cheese Tea Inc. Mandala. Sleman, Yogyakarta. Serving tea, coffee, chocolate, and other beverages topped with our special cheese cream. All you need is cheese!
Lokal-lokalan. Jakarta. Reseller resmi sepatu lokal ori. Made in Indonesia. Harga bersahabat dan gratis ongkir.
Mau pasang iklan gratis? Klik di sini